AJB Bumiputera Cairkan Aset Rp2 Triliun Demi Bayar Klaim

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Kamis, 08 Mar 2018 10:27 WIB
AJB Bumiputera 1912 telah mencairkan aset finansial sebesar Rp2 triliun di awal tahun ini, guna membayar klaim pemegang polis dan mengembalikan dana investor.
Saat ini, total aset finansial AJB Bumiputera 1912 tersisa sebesar Rp4,5 triliun. Sedangkan total aset propertinya mencapai Rp7 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 telah mencairkan aset finansialnya hingga Rp2 triliun di awal tahun ini, guna membayar klaim pemegang polis dan mengembalikan dana investor. Saat ini, total aset finansial AJB Bumiputera tersisa sebesar Rp4,5 triliun.

Pengelola statuter AJBB Bidang Sumber Daya Manusia, Umum, dan Komunikasi AJB Bumiputera Adhi M Massardhi mengatakan jumlah klaim yang diajukan oleh pemegang polis biasanya berkisar Rp300 miliar-Rp400 miliar per bulannya. Bila menggunakan hitung-hitungan tersebut, maka jumlah klaim sejak awal tahun ini hingga Februari bisa mencapai Rp800 miliar.

"Kalau pendapatan premi nya lebih rendah, sekitar Rp200 miliar-Rp300 miliar per bulan," ucap Adhi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, AJB Bumiputera perlu mencairkan investasinya guna menunaikan kewajibannya membayar klaim ke pemegang polis. Menurut Adhi, sebagian besar pembayaran klaim dilakukan kepada pemegang polis yang sudah jatuh tempo.

"Sebanyak 60 persen biasanya jatuh tempo, sisanya penebusan dan yang meninggal," jelas Adhi.


Selain untuk membayar klaim, pencairan aset finansial juga dilakukan untuk mengembalikan dana investor sebesar Rp436 miliar. Seperti diketahui, AJB Bumiputera sempat mendapatkan dana segar sebesar Rp536 miliar dari investor.

Dana itu, diraih dari hasil kerja sama AJB Bumiputera dengan PT Bumiputera Investasi Indonesia Tbk (GREN), eks PT Evergreen Invesco. Keduanya, juga membentuk anak usaha bernama PT Asuransi Jiwa Bersama (PT AJB) atau yang kini menjadi PT Asuransi Jiwa Bhinneka atau Bhinneka Life.

PT AJB mulai beroperasi pada tahun 2017 dan pembentukannya menggunakan dana investasi yang diberikan oleh Evergreen Invesco kepada AJB Bumiputera sebesar Rp100 miliar. Namun, AJB Bumiputera harus mengembalikan sisanya karena kerja sama tidak dilanjutkan sejak Januari 2018.

"Suntikan modal itu (Rp436 miliar) akan kami kembalikan minggu depan," ucap Adhi.

Optimalkan Aset Properti

Untuk tahun ini, rencananya pengelola statuter akan lebih mengoptimalkan aset properti AJB Bumiputera untuk menopang keuangan perusahaan. Pasalnya, asuransi tertua di Indonesia ini memiliki aset properti yang membawa pendapatan berulang (recurring income) setiap tahunnya.


Aset properti tersebut, lanjut Adhi, berupa gedung perkantoran di Sudirman dan Menteng. Kemudian, ada pula hotel di Depok dan Surabaya. Ia pun menekankan, pihaknya tak berniat menjual properti-properti tersebut.

Saat ini, menurut Adhi, seluruh aset properti yang dimiliki AJB Bumiputera bernilai sekitar Rp7 triliun, naik dibanding 2016 sebesar Rp6,5 triliun. Selain aset properti, AJB Bumiputera juga masih memiliki aset finansial sebesar Rp4,5 triliun. Bila diakumulasi, total aset perusahaan asuransi tersebut mencapai Rp11,5 triliun.

"Jadi sebenarnya untuk keuangan AJB Bumiputera masih aman, kalau hanya untuk satu hingga tiga tahun ke depan," tandas Adhi.

Kendati demikian, rasio permodalan (risk based capital/RBC) AJB Bumiputera saat ini masih berada di bawah 120 persen atau aturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dalam POJK Nomor 1/POJK.05/2018 tentang Kesehatan Keuangan Bagi Perusahaan Asuransi Berbentuk Badan Hukum Usaha Bersama.

"Masih di bawah yang diharuskan OJK, makanya tugas kami untuk menyesuaikan dengan POJK," tutup Adhi. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER