2018, Pertamina Bidik Ekspansi Lapangan Migas di Aljazair

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 15 Mar 2018 03:56 WIB
Pertamina menargetkan ekspansi lapangan migas Menzel Lejmat North II di Aljazair dilakukan tahun ini agar terjadi efisiensi operasional.
Produksi migas Pertamina. (REUTERS/Darren Whiteside).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menargetkan ekspansi lapangan migas Menzel Lejmat North (MLN) II di Aljazair bisa dilakukan tahun ini. Perusahaan un bisa segera meningkatkan efisiensi operasional dari lapangan yang saat ini telah dimiliki perseroan MLN.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan perseroan masih bernegosiasi dengan perusahaan pelat merah migas Aljazair Sonatrach. Hal tersebut mencakup seluruh syarat dan ketentuan rencana ekspansi.

"Rencananya, kami maunya cepat tahun ini. Tetapi, bergantung dari tim juga dan bergantung syarat dan ketentuan yang diberikan Sonatrach kepada kami nanti," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (14/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait potensi, Syamsu belum bisa mengungkapkan. Namun, ia berharap pencaplokan lapangan MLN II yang berdekatan dengan MLN bisa membuat perusahaan lebih efisien. Pasalnya, perusahaan bisa menggabungkan penggunaan fasilitas produksi di lapangan yang telah dimiliki saat ini.

"Penggunaan fasilitas di MLN kan masih belum optimal. Nanti, produksi bisa bergabung dengan yang ada sekarang (MLN) jadi keekonomian agak lebih bagus," katanya.

Adapun terkait besaran kebutuhan investasi, saat ini perseroan masih melakukan perhitungan.


"Kami belum bisa berbicara investasi dan segala macam kan kami baru berbicara ingin mengambil blok itu," imbuh dia.

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan pemerintah mendukung rencana pengembangan yang dilakukan perseroan. Rencana ekspansi tersebut telah dibicarakan Arcandra saat bertemu dengan petinggi Kementerian Energi Algeria dalam kunjungan kerjanya pekan lalu.

"Kami berbicara pengembangan lapangan MLN milik Pertamina sehingga produksinya bisa naik," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER