Jakarta, CNN Indonesia -- The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen. Dengan demikian, suku bunga acuan The Fed menjadi 1,5 persen - 1,75 persen.
Mengutip
CNN.com, Kamis (22/3), kebijakan menaikkan suku bunga acuan AS jatuh dibawah kepemimpinan Jerome Powel, Gubernur bank sentral AS. Namun, kenaikan ini merupakan keenam kalinya ketika The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneternya pada Desember 2015 lalu.
"Prospek ekonomi menguat dalam beberapa bulan terakhir," demikian keterangan resmi dari The Fed setelah pertemuan dua hari ,.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan AS menaikkan bunga acuan sesuai dengan proyeksi pelaku pasar, dimana para investor memang telah menanti-nanti kebijakan The Fed untuk mempercepat laju ekonomi negeri Paman Sam.
Namun demikian, agaknya tidak seluruh harapan investor itu akan ditampung oleh The Fed. Buktinya, keputusan menaikkan suku bunga acuan tetap akan dilakukan bertahap tiga kali pada tahun ini.
"Kami telah membuat satu keputusan pada pertemuan ini dan keputusan itu adalah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps," terang Powell dalam konferensi pers.
Menurut dia, The Fed akan lebih mewaspadai tingkat inflasi. Pasalnya, saat bunga acuan menyentuh dua persen, inflasi akan bergerak lebih gesit.
"Kami mencoba mengambil jalan tengah disini," imbuh dia.
(bir)