Kredit Macet Bukopin Susut jadi 4,24 Persen per Kuartal I

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 09 Apr 2018 18:55 WIB
Bank Bukopin mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) net dari 6,37 persen pada akhir tahun lalu menjadi 4,24 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Bank Bukopin mencatatkan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp123,93 miliar. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Bukopin Tbk mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) net secara signifikan dari posisi akhir tahun lalu sebesar 6,37 persen menjadi 4,24 persen atau berada di bawah ambang batas aman OJK pada kuartal pertama tahun ini.

NPL gross perseroan juga ditekan dari 8,54 persen menjadi 6,4 persen. Saat ini, OJK menetapkan ambang batas aman rasio NPL sebesar 5 persen yang berlaku secara net. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Senin (9/4), Bank Bukopin mencatatkan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp123,93 miliar. Laba tersebut naik 16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp106,5 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan laba bersih perseroan terutama didorong oleh pendapatan atas pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atas aset bermasalah perseroan, termasuk kredit yang mencapai Rp615,5 miliar. Jumlah tersebut naik enam kali dibanding periode yang sama tahun lalu Rp100,98 miliar.


Selain memperoleh pendapatan dari pemulihan aset yang signifikan, Bukopin mencatatkan tambahan biaya pencadangan untuk mengantisipasi kredit bermasalah mencapai Rp758 miliar, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu Rp134 miliar.

Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo menjelaskan peningkatan kinerja Perseroan pada tahun ini didorong oleh tiga faktor, yaitu perbaikan kualitas kredit, penurunan biaya dana, dan peningkatan rasio pencadangan (CKPN).

"Pencapaian kinerja kami pada kuartal pertama tahun ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Bukopin telah kembali on track. Kami optimistis hingga akhir tahun ini kinerja Perseroan minimal akan kembali seperti pada tahun 2016," ujar Eko, dalam keterangan resmi.


Selain perbaikan pada rasio NPL, Bukopin pada kuartal pertama tahun ini juga mencatatkan perbaikan rasio kecukupan modal (Capital Adequaty Ratio/CAR) dari 10,52 persen pada akhir tahun lalu menjadi 11,09 persen.

Adapun penyaluran kredit perseroan turun tipis dari Rp67,13 triliun pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp66,92 triliun.

Guna memacu pertumbuhan kinerja di tahun ini, menurut Eko, pihaknya akan mendorong perbaikan kualitas kredit, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Dengan strategi tersebut, perseroan optimistis kinerja perseroan lebih baik di tahun ini. (agi/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER