Pengamat Ritel: Toko Buku dan CD Giliran kena Imbas Disrupsi

Lavinda & Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 17 Apr 2018 07:45 WIB
Pola penjualan buku dan cakram padat (compact disk/CD) dinilai segera mengalami pergeseran dari semula pembelian secara konvensional menjadi digital.
Toko buku Aksara yang berada di samping kafe Benedict lantai 4 Pacific Place sudah ditutup, Jakarta, 16 April 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat ritel menilai pola penjualan buku dan cakram padat (compact disk/CD) segera mengalami pergeseran dari semula pembelian secara konvensional menjadi digital. Hal itu menjadi bagian dari fenomena disrupsi teknologi.

Yongky Susilo, Executive Director Retailer Services Nielsen Indonesia mengatakan buku dan CD lagu merupakan 10 kategori produk yang paling dibeli konsumen secara daring (online). Jadi, toko buku merupakan pihak yang paling terkena imbas disrupsi, sama halnya seperti toko kaset atau CD.

"Di negara barat yang mengalami perkembangan teknologi lebih cepat, toko buku juga terimbas. Digantikan oleh online seperti Amazon," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan menanggapi penutupan gerai Aksara Indonesia di dua pusat perbelanjaan di Jakarta, yakni Cilandak Townsquare dan Pacific Place.


Melalui akun instagramnya, Aksara Indonesia mengumumkan pekan lalu merupakan pekan terakhir gerai keduanya beroperasi di dua tempat itu.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, gerai Aksara Indonesia di Pacific Place siang ini sudah dibelah menjadi dua bagian. Satu bagian pertama terlihat dibungkus kotak berwarna putih dan terkunci dari luar.

Sementara, bagian lainnya justru tidak ditutupi oleh apapun, sehingga terlihat seperti lahan lapang yang tidak terpakai. Namun, terdapat tulisan "Benedict" di atas lahan yang terlihat lapang tersebut.

Hanya saja, setelah dikonfirmasi kepada salah satu manager restoran Benedict, Siti Haerani mengatakan lahan bekas Aksara tidak akan digunakan untuk restoran Benedict.


"Ini hanya dipakai untuk lewat saja, jadi sementara, tapi tidak untuk Benedict kok lahannya," ungkap Siti kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/4).

Siti tak mengetahui persis kapan pihak manajemen Pacific Place membongkar gerai Aksara Indonesia, tapi sepengetahuannya gerai itu masih buka pada Minggu malam.

"Saya tidak tahu tiba-tiba seperti ini, katanya nanti penggantinya bisa juga untuk ritel lain," ucap Siti.

Adapun, pengunjung Pacific Place dapat melihat beberapa barang, seperti penggiling kopi dan kopi bubuk. CNNIndonesia.com tak melihat satu pun karyawan Aksara Indonesia di gerai Aksara Indonesia.

Dengan penutupan dua gerai Aksara Indonesia, kini masyarakat hanya bisa mendatangi gerai Aksara Indonesia di Kemang. Namun, saat ini gerai tersebut masih dalam proses renovasi.

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER