Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir
upah buruh naik pada Maret 2018. Upah buruh tani naik 0,43 persen menjadi Rp51.598 per hari per orang, sedangkan upah buruh bangunan naik 0,29 persen ke angka Rp85.880 per hari per orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kenaikan upah secara nominal lebih besar dibandingkan dengan tingkat inflasi. Dengan demikian, kenaikan ini mendorong upah riil buruh. Artinya daya beli buruh makin terdongkrak.
Untuk buruh tani, upah nominalnya naik 0,43 persen secara bulanan menjadi Rp51.598 per hari per orang. Dengan inflasi Maret sebesar 0,2 persen, ternyata upah riil juga meningkat 0,31 persen menjadi Rp37.602 per hari per orang dari posisi sebelumnya Rp37.486 per hari per orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, upah buruh bangunan naik 0,29 persen secara bulanan pada Maret ke angka Rp85.880 per orang per hari. Dengan angka inflasi yang sama, maka upah riil buruh bangunan pada bulan lalu tercatat naik 0,09 persen ke angka Rp64.776 dari posisi bulan sebelumnya Rp64.716 per hari per orang.
"Ini berita yang menggembirakan bagi buruh, di mana kenaikan upah nominal bisa mendorong daya beli," ucap Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (16/4).
Suhariyanto berharap inflasi bisa terjaga di sisa tahun ini agar daya beli upah bisa terus terjaga. Ia juga berharap inflasi akhir tahun bisa sesuai dengan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yakni 3,5 persen.
Hingga Maret kemarin, inflasi secara tahun kalender berada di angka 0,99 persen dan inflasi secara tahunan sebesar 3,4 persen. Ia berharap, inflasi ini masih bisa dikendalikan apalagi menjelang bulan Ramadan.
"Kami harap inflasi menjelang bulan puasa bisa terjaga agar tidak menurunkan daya beli buruh," tutur dia.
(lav/bir)