Jaga Ekonomi Andalan Pemerintah Tahan Pelemahan Rupiah

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Kamis, 26 Apr 2018 09:46 WIB
Menteri Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan menjaga fundamental ekonomi untuk turut menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Menteri Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan menjaga fundamental ekonomi untuk turut menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus melemah. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah tak bisa berbuat apa-apa selain menjaga fundamental ekonomi untuk turut menstabilkan nilai tukar atau kurs rupiah yang tengah anjlok ke kisaran Rp13.900 per dolar AS dalam sepekan terakhir.

Menurut Darmin, langkah intervensi terhadap stabilisasi rupiah yang berdampak instan hanya bisa dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dengan menggelontorkan cadangan devisa (cadev) ke pasar.

Sementara di luar itu, tak ada intervensi jangka pendek yang bisa dilakukan pemerintah. Namun, intervensi yang dapat diberikan pemerintah lebih ke jangka panjang, yaitu dengan memastikan bahwa fundamental ekonomi tetap kuat untuk menahan goncangan dari luar negeri ke rupiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Memang, kalau asal (tekanan rupiah) dari luar, hanya BI yang akan intervensi. Tetapi pemerintah untuk jangka pendek, tidak ada yang langsung. Pemerintah selalu menyehatkan dari sisi fundamental ekonomi kalau untuk stabilisasi kurs," terang Darmin dikutip Kamis (26/4).

Kendati begitu, Darmin meyakini, gejolak rupiah akan mereda dalam waktu dekat dan mencari keseimbangan nilai baru sesuai dengan fundamentalnya. Meski, fundamental rupiah dilihatnya tak akan kembali ke kisaran Rp13.400-13.500 per dolar AS, seperti yang tertuang dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Namun, setidaknya kondisi rupiah ke depan masih punya potensi untuk kembali stabil. Toh, Darmin tak melihat ada banyak sentimen yang akan kembali menekan rupiah ke depan.


"Tapi semestinya, dasarnya (pelemahan rupiah) tidak cukup untuk berlanjut, sehingga itu semestinya akan reda. Meski, memang pasar kelihatannya agak volatile. Tapi, setidaknya tidak ada hal yang membuat dia berubah secara signifikan," pungkasnya.

Pada perdagangan di pasar spot hari ini (26/4), rupiah dibuka menguat 2 poin ke Rp13.919 per dolar AS. Namun, hingga pukul 09.45, nilai tukar rupiah kembali melemah ke level Rp13.930 per dolar AS. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER