Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil investasi industri
asuransi jiwa tercatat turun, yakni dari Rp8,59 triliun pada April 2017 menjadi minus Rp3,37 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Akibatnya, laba bersih yang dikantongi pelaku industri asuransi jiwa menciut 25 persen, yaitu dari Rp3,14 triliun pada April 2017 menjadi hanya Rp2,35 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Padahal, dari sisi jumlah investasi, pencapaian pada April 2018 tumbuh 24 persen dibandingkan April tahun lalu, yakni dari Rp369,72 triliun menjadi Rp459,50 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Statistik perasuransian di laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melansir, kenaikan jumlah investasi periode kali ini terlihat dari penumpukan dana di keranjang saham sebesar Rp135,29 triliun, reksa dana Rp167,70 triliun, dan penyertaan langsung Rp8,38 triliun.
Periode yang sama tahun sebelumnya, dana investasi asuransi jiwa yang ditempatkan di saham cuma Rp120,17 triliun, reksa dana Rp103,44 triliun, dan penyertaan langsung Rp4,68 triliun.
Kinerja jumlah investasi yang mengilap tersebut ditopang oleh pertumbuhan
premi neto sebanyak 40,4 persen, yakni menjadi Rp63,33 triliun per April 2018.
Sayangnya, pertumbuhan premi neto tersebut diikuti oleh peningkatan klaim dan manfaat yang dibayarkan pelaku industri kepada nasabah mereka. Tercatat, jumlah beban klaim sebesar Rp51,27 triliun.
(bir)