Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengklaim investasi di sektor pariwisata diminati para investor asing maupun
domestik.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman dalam acara pemaparan program dan strategi pengembangan destinasi pariwisata Indonesia.
"Mengutip data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal, red) investasi di sektor pariwisata rata-rata mengalami pertumbuhan hingga 20 persen per tahun, dan 2017 tercatat mencapai 31 persen atau Rp US$1,7 miliar," kata Dadang, di Jakarta, Senin (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingginya minat investor dalam berinvestasi di sektor pariwisata, menurut Dadang, terlihat dalam forum pertemuan para investor pariwisata atau Regional Investment Forum 2018 (RIF) yang berlangsung di Yogyakarta baru-baru ini.
Dalam forum tersebut dilaporkan investor asing yang tertarik menanamkan modalnya di sektor pariwisata antara lain berasal dari Timur Tengah, Korea Selatan, AS, Jepang, Singapura, Taiwan, Malaysia, Australia, Tiongkok, Inggris, India, dan Rusia.
Dadang mengungkapkan, untuk menyukseskan pembangunan kepariwisataan nasional tersebut ada beberapa hal yang harus terus dibangun seperti pembangunan daya tarik wisata/atraksi, pembangunan prasarana, penyediaan fasilitas umum, pembangunan fasilitas pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut dia, pengembangan destinasi pariwisata harus berorientasi pada layanan kepada pengunjung, yang mencakup tiga hal; kepuasan wisatawan terhadap destinasi wisata yang ditawarkan, keloyalan wisatawan untuk berkunjung kembali, dan kemauan wisatawan merekomendasikan destinasi kepada orang lain.
Namun, Dadang mengingatkan pengembangan masyarakat adalah tujuan jangka panjang dari semua hal yang berkaitan dengan pengembangan destinasi pariwisata.
(lav/agt)