Trayek Angkutan Perintis Bikin Jumlah Penumpang Laut Melonjak

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jun 2018 07:16 WIB
Jumlah penumpang transportasi laut meningkat 6,87 persen menjadi 1,7 juta orang pada April 2018, dipicu tambahan trayek angkutan perintis.
Ilustrasi transportasi laut. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang transportasi laut meningkat 6,87 persen menjadi 1,7 juta orang pada April 2018 dari bulan sebelumnya. Peningkatan terjadi karena ada penambahan trayek angkutan perintis.

"Jumlah penumpang naik karena ada penambahan trayek angkutan perintis yang dilakukan Kementerian Perhubungan," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut peningkatan penumpang terjadi di Pelabuhan Balikpapan di Kalimantan Timur sebanyak 29,73 persen, Pelabuhan Tanung Priok di DKI Jakarta 15,38 persen, dan Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara 3,85 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedangkan penurunan penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak dan Makasar masing-masing 3,45 persen dan 1,29 persen.

Sejalan dengan kenaikan penumpang, angkutan barang melalui transportasi laut turut meningkat 2,53 persen menjadi 23,7 juta ton pada April 2018. Peningkatan ini terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Makassar, dan Balikpapan. Namun, terjadi penurunan di Pelabuhan Tanjung Perak dan Panjang.

Sementara itu, untuk penumpang domestik transportasi udara naik 2,32 persen menjadi 7,9 juta orang pada April 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah penumpang udara tujuan luar negeri turun 1,39 persen menjadi 1,5 juta orang pada April 2018.


Kenaikan tertinggi jumlah penumpang domestik terjadi Bandara Ngurah Rai di Bali sebesar 9,18 persen, Bandara Hasanuddin di Sulawesi Selatan 4,15 persen, Bandara Kualanamu di Sumatera Utara 3,78 persen, Bandara Juanda di Jawa Timur 1,68 persen, dan Bandara Soekarno Hatta di Banten 0,95 persen.

Untuk transportasi kereta api, jumlah penumpang turun tipis 0,33 persen menjadi 35,8 juta orang. Namun, angkutan barang melalui kereta naik 3,71 persen menjadi 4 juta ton di April 2018.

Suhariyanto bilang, hal ini karena adanya penurunan jumlah penumpang kereta komuter (KRL) di Jabodetabek. Padahal, penumpang KRL Jabodetabek menyumbang 80,95 persen dari total penumpang kereta di Tanah Air.


"Jumlah hari di April yang lebih sedikit, sangat mempengaruhi jumlah penumpang kereta api," katanya. (lav/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER