Transaksi Hari Belanja Diskon Diproyeksi Tembus Rp120 Triliun

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Jun 2018 08:10 WIB
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia menargetkan transaksi Rp120 triliun pada perhelatan Hari Belanja Diskon Indonesia.
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia menargetkan transaksi Rp120 triliun pada perhelatan Hari Belanja Diskon Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menargetkan transaksi Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) pada tahun ini mencapai Rp120 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat yang dinilai sudah lebih baik dibanding tahun lalu.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan pihaknya menargetkan transaksi minimal per hari sebesar Rp5 triliun selama perhelatan ini. Target itu sama persis dengan penjualan HBDI tahun lalu.

"Targetnya kan Rp5 triliun, dihitung saja selama 20 hari jadi bisa Rp100 triliun. Dari situ kami mengharapkan kenaikan 20 persen," ucap Budi, Jumat (8/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


HBDI tahun ini akan diselenggarakan pada 8 Agustus-2 September 2018 di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta dan Palembang. Acara itu sengaja digelar bersamaan dengan Asian Games pada Agustus mendatang.

"Jadi, bisa naik 20 persen ditopang oleh turis juga," imbuh Budi.

Terlebih, daya beli konsumsi masyarakat saat ini terbilang sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Menurutnya, penjualan ritel pada April sudah mulai menanjak, misalnya penjualan ponsel sebesar 18 persen.


"Kenaikan ini terjadi mungkin karena sentimen negatif berkurang, lalu juga ada tunjangan hari raya (THR), berbagai acara Lebaran, Sea Games, itu semua berita positif," papar Budi.

Pertumbuhan penjualan ritel diakui Budi digerakkan oleh kelas menengah atas sampai kelas menengah ke bawah. Sebab, ekonomi kelas menengah ke bawah akan gerak ketika masyarakat kelas menengah ke atas membelanjakan uangnya.

"Beberapa waktu lalu ada tax amnesty (pengampunan pajak) jadi kelas menengah ke atas agak menahan, tapi sekarang positif jadi dampaknya akan bergerak ke bawah," jelas Budi.


Secara terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan penjualan ritel tahun ini terbilang tidak bermasalah dengan berkaca ke salah satu grup ritel yang mampu tumbuh hingga 15 persen sejak awal tahun hingga Mei.

"Jadi, tidak ada sama sekali pelemahan daya beli masyarakat, ini masih akan berlanjut sampai Juli kemudian Agustus dengan diskon ini (HBDI)," kata Enggar.

Menurutnya, kontribusi penjualan ritel tertinggi masih berasal dari Pulau Jawa. Untuk itu, ia berharap pertumbuhan penjualan ritel bisa menyebar di wilayah lainnya.

"Diskon ini positif sekali," pungkas Enggar. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER