Bursa Efek Setop Sementara Perdagangan Efek Taksi Express

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 25 Jun 2018 16:02 WIB
Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara efek PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) atau Taksi Express lantaran menunda pembayaran bunga utang dan obligasi.
Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara efek PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) atau Taksi Express lantaran menunda pembayaran bunga utang dan obligasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) memutuskan menghentikan sementara perdagangan efek (saham dan obligasi) PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI;TAXI01) atau Taksi Express di seluruh pasar mulai sesi I perdagangan hari ini (25/6).

I Gede Nyoman Yetna, Kepala Visi Penilaian Perusahaan I BEI menjelaskan bahwa keputusan tersebut merujuk pada surat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Surat pada 22 Juni lalu tersebut terkait dengan penundaan pembayaran bunga ke-16 dan obligasi I Taksi Express pada 2014 lalu.

"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT Express Transindo Utama Tbk di seluruh pasar terhitung sesi I perdagangan efek pada 25 Juni 2018 hingga pengumuman bursa lebih lanjut," kata Nyoman dalam keterangan resmi, Senin (25/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bursa pun meminta pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Taksi Ekspress.

Saham Taksi Ekspress berakhir di level Rp90 per saham sebelum dihentikan perdagangannya, turun 4,26 persen dibanding penutupan perdagangan kemarin.


Pada kuartal pertama tahun ini, Taksi Express membukukan kerugian mencapai Rp109 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp58,64 miliar.

Kenaikan kerugian perusahaan antara lain disebabkan oleh turunnya pendapatan perseroan dari Rp78 miliar menjadi Rp62 miliar. Kerugian bertambah besar setelah mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan pajak sebagaimana diterima perusahaan pada kuartal I 2018 lalu yang sebesar Rp38,4 miliar. (agi/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER