Risma Sebut Surabaya Aman, Dubai 'Parkir Duit' Rp2,1 Triliun

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Minggu, 08 Jul 2018 11:11 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa Surabaya aman untuk investasi, usai teror bom yang menimpa beberapa waktu lalu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa Surabaya aman untuk investasi, usai teror bom yang menimpa beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut bahwa Kota Pahlawan Surabaya aman untuk investasi usai teror bom beberapa waktu lalu. Buktinya, salah satu perusahaan yang bermarkas di Dubai, Budget Petroleum, memarkirkan duitnya untuk berinvestasi senilai Rp2,1 triliun.

Risma menjamin bahwa Surabaya memang layak menjadi tempat investasi internasional. "Buktinya, saat ini, sudah banyak investor luar negeri yang menanamkan investasinya di Surabaya," ujarnya, seperti dilansir Antara, Minggu (8/7).

Kehadiran Budget Petroleum ke Indonesia melalui PT Arvadake Surabaya menjadi bukti bahwa Surabaya masih menjadi kota yang nyaman untuk berinvestasi. Diharapkan, investasi tersebut akan membantu meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menciptakan peluang kesempatan bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ini, investasi dari Budget Petroleum masih dalam pembahasan lebih lanjut. Risma menerima pengusaha asal Dubai Zahid Basir di rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Sabtu (7/7).

Dana investasi tersebut rencananya untuk membeli tiga tower apartemen yang dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk di Grand Sungkono Lagoon, Surabaya Barat.

Lalu, Grand Shamaya di Surabaya Pusat, dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya Timur, "Tiap tower apartemen rata-rata terdiri atas 400 unit. Harga per unitnya lebih dari Rp500 juta," terang Risma.

Selama ini, ia melanjutkan investasi hanya dilakukan oleh investor lokal maupun nasional. Diharapkan, Budget Petroleum akan menarik investor asing lainnya untuk memarkir duit mereka di Kota Pahlawan ini.


Ia mengklaim bisnis properti di Surabaya lebih menarik ketimbang kota-kota lainnya di Indonesia. Hal itu ditandai dengan kenaikan harga properti yang semakin tinggi kalau dibandingkan dengan DKI Jakarta.

Peningkatan harga properti terjadi sejak Pemerintah Kota Surabaya gencar membangun jalan-jalan baru, seperti jalur lingkar luar barat dan jalur lingkar luar timur.

"Selama saya menjabat, saya sudah membangun sepanjang 250 kilometer (km) jalan baru. Genangan air tiap tahun juga terus menurun hingga sekarang hanya 3 persen," tandasnya. (antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER