Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat penjualan
kondominium di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bogor (Jabodetabek) sepanjang kuartal II 2018 masih melempem, yakni hanya 63 persen dari ketersediaan unit atau sekitar 900 unit.
Berdasarkan data Lembaga konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL), tingkat penjualan pada kuartal kedua tahun ini menyusut 1 persen dibanding dengan penjualan kuartal pertama.
Bila dilihat secara jumlahnya, JLL mencatat total kondominium yang terjual sepanjang kuartal II 2018 sebanyak 900 unit, sementara pengembang menawarkan 309 unit kondomonium baru sepanjang waktu tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar kondominium tidak terlalu aktif dibandingkan kuartal I 2018, tapi ketertarikan dari calon pembeli dan calon investor tetap stabil," ungkap Head of Research JLL James Taylor dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/7).
Seluruh unit kondomonium yang baru rilis pada kuartal II 2018 itu hanya berasal dari satu proyek, yakni Cleon Park di kawasan Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur.
Proyek itu dibangun oleh anak usaha PT Modernland Realty Tbk, yaitu PT Mitra Sindo Sukses (MSS). Perusahaan telah memasarkan kondominium itu sejak April kemarin.
Meski pasokan kondominium terus bertambah, tetapi jumlahnya jauh lebih kecil dari penambahan kondominium pada kuartal I 2018 yang mencapai 983 unit.
Head of Residential Luke Rowe menjelaskan proyek kondominium yang rilis pada kuartal II 2018 ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Kemudian, total proyek kondominium yang telah selesai mencapai sekitar 8.000 unit.
"Jumlah pasokan kondominium yang telah dibangun di Jakarta adalah 144.000 unit," terang Rowe.
Rowe meramalkan jumlah pasokan kondominium akan semakin menjamur di Jakarta dalam jangka menengah. Menurutnya, jumlah pasokan kondominium bisa mencapai 53.000 unit pada 2022 mendatang.
"Untuk harga masih stagnan karena permintaan yang masih rendah," ujar Rowe.
Rumah TapakJLL menunjukkan tingkat penjualan rumah tapak sepanjang semester I 2018 sebesar 71 persen atau setara 4.873 unit rumah.
Dalam hal ini, rata-rata pengembang menawarkan harga dengan rentang Rp600 juta-Rp2 miliar.
Sementara itu, jumlah rumah yang baru rilis pada enam bulan pertama tahun ini sebanyak 6.143 unit yang terdiri dari dua perumahan di Tangerang dan Bekasi.
(lav)