Jakarta, CNN Indonesia -- Emiten properti menaruh harap pada kebijakan Bank Indonesia (BI) yang membebaskan uang muka (Down Payment/DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga nol rupiah. Diharapkan, relaksasi membuat bisnis sektor properti tahun ini menggeliat.
Menurut Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso, kebijakan BI menghapus hambatan sebagian masyarakat yang kesulitan membayar uang muka untuk mengajukan KPR untuk rumah pertama.
"Sekarang sudah hampir semua kembali ke asal setelah proses sekian lama, semoga industri properti bisa lebih baik lagi karena kendala KPR sudah tidak ada lagi," terang Tulus kepada
CNNIndonesia.com, Senin (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kebijakan ini telah diumumkan pada akhir Juni 2018, tetapi relaksasi rasio pinjaman terhadap nilai agunan (Loan to Value/LTV) baru bisa dilakukan pada 1 Agustus 2018 mendatang. Itu pun dikembalikan lagi ke masing-masing perbankan untuk mematok besaran DP dalam jumlah tertentu atau bebas uang muka.
Tulus menyebutkan jika perbankan yang memberikan fasilitas KPR sudah memberikan relaksasi LTV dengan memberikan DP nol rupiah pada Agustus, maka dampaknya bisa langsung terasa pada bulan itu juga terhadap perusahaan properti.
"Sekarang pembeli maupun bank kan sudah mengantisipasi dalam proses KPR karena sudah diumumkan BI," imbuh Tulus.
Namun begitu, perusahaan belum berniat langsung merevisi target penjualan tahun ini usai kebijakan itu diumumkan. Hanya saja, Tulus mengaku manajemen akan melakukan evaluasi pasar pada tiga bulan mendatang.
"Kami lihat tiga bulan ke depan sebelum revisi," jelasnya.
Bila merujuk pada target Ciputra Development sejak awal tahun, perusahaan menargetkan dapat meraup marketing sales sebesar Rp7,8 triliun atau naik dari realisasi marketing sales 2016 lalu yang hanya Rp7,64 triliun.
"Marketing sales kuartal I 2018 Rp1,6 triliun, naik 33 persen secara tahunan," tutur Tulus.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk (DILD) Theresia Rustandi mengungkapkan efek positif pelonggaran uang muka KPR kemungkinan besar baru akan terasa tiga bulan setelah perbankan mengimplementasikan kebijakan tersebut.
"Bank biasanya menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari BI, tetapi kalau bisa lebih yah mudah-mudahan bisa cepat berlaku pada Agustus ya," katanya.
Sama halnya dengan Ciputra Development, Theresia mengklaim pihaknya juga belum akan mengubah target marketing sales tahun ini. Dalam hal ini, Intiland Development menargetkan dapat mencatatkan marketing sales sebesar Rp3,3 triliun.
Adapun, pada tiga bulan pertama tahun ini perusahaan membukukan marketing sales sebesar Rp966 miliar. Angka itu naik tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah marketing sales kuartal I 2017 sebesar Rp236 miliar.
(lav/bir)