Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) dan Bangko Sentral Ng Pilipinas (BSP) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang anti
pencucian uang, serta pencegahan pendanaan terorisme di bidang sistem pembayaran dan penyelesaian akhir.
Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bangko Sentral Ng Filipinas Nestor A. Espenilla Jr. di Manila, Filipina, Sabtu (4/8).
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan penandatanganan nota kesepahaman dilakukan dalam rangka memperkuat penerapan kebijakan dan menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks dalam kegiatan sistem pembayaran di kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk dialog kebijakan, pertukaran data dan informasi, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM)," ujar Perry dikutip dari keterangan resmi, Minggu (5/8).
Penandatanganan nota kesepahaman ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta rekomendasi dan panduan yang diberikan oleh lembaga internasional
Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF).
Indonesia dan Filipina menekankan perlunya sinergi dan kebijakan yang terintegrasi dalam rangka penerapan kebijakan tersebut.
(antara/agi)