Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan bisnis jasa perbaikan dan perawatan pesawat
(maintainance, repair and overhaul/MRO) guna mengatasi defisit
neraca perdagangan Indonesia."Kami mengimplementasikan penggunaan biodiesel 20 yang memanfaatkan kelapa sawit dan di sektor jasa Kemenperin mendorong industri MRO," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dikutip dari
Antara, Minggu (5/8).
Ia memproyeksikan potensi bisnis industri perawatan dan perbaikan pesawat atau MRO di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai US$2,2 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2016 sebesar US$970 juta. Proyeksi ini seiring dengan pertumbuhan industri tersebut dalam satu dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, industri penerbangan global menyerap sekitar 58 juta orang. Nilai ekonominya mencapai US$2,4 triliun.
Dalam 20 tahun ke depan, industri penerbangan mampu menciptakan lapangan kerja bagi 105 juta orang dan menyumbang US$6 triliun.
Selain industri MRO, Kemenperin juga mendorong implementasi program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Kalau TKDN ini kita genjot, bisa
additional US$2
billion untuk negara," kata Airlangga
(agi/antara)