Buruh Kritik Investasi BPJS Ketenagakerjaan di Infrastruktur

Agus Triyono | CNN Indonesia
Senin, 06 Agu 2018 15:50 WIB
Buruh mengkritik investasi dana pekerja yang mereka titipkan ke BPJS Ketenagakerjaan karena mereka nilai investasi tersebut dilakukan serampangan.
Ilustrasi. (Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalangan buruh yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) mengkritik investasi dana pekerja di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dalam proyek infrastruktur.

Presiden Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia Mirah Sumirat menilai investasi dana pekerja sebesar Rp73 triliun di proyek infrastruktur dilakukan secara tidak transparan. 

Investasi tersebut juga menunjukkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan lemah dalam menghadapi tekanan politik pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mirah mengatakan daripada berinvestasi di infrastruktur harusnya BPJS Ketenagakerjaan menggunakan dana pekerja yang mereka kelola untuk kesejahteraan pekerja.

Menurut ASPEK, pekerja membutuhkan saat ini membutuhkan dana yang mereka simpan di BPJS Ketenagakerjaan untuk pendidikan, perumahan murah, biaya rumah sakit dan transportasi murah. 

"Banyak pekerja dan masyarakat miskin yang ditolak ketika berobat ke rumah sakit dengan alasan tidak ada ruangan perawatan, harusnya itu menjadi fokus," katanya dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia, Senin (6/8).



BPJS Ketenagakerjaan  per Januari 2018 menginvestasikan Rp73 triliun dana kelolaan mereka di bidang infrastruktur.

Nilai tersebut, mencapai 22,8 persend ari total dana kelolaan yang mencapai Rp320 triliun.

Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan bahwa investasi tersebut dilakukan secara tak langsung. Investasi dilakukan melalui pembelian surat utang atau obligasi yang diterbitkan perusahaan negara sektor konstruksi alias BUMN.

(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER