Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan dapat melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Syariah Bukopin (BSB) dan PT
Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada kuartal III 2018.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan investasi saham terhadap kedua saham itu merupakan investasi langsung perusahaan saat ini. Bila diakumulasi total alokasi aset langsung BPJS Ketenagakerjaan semester I 2018 sebenarnya masih sangat kecil, yakni satu persen.
"Rencana divestasi aset itu karena berbenturan dengan regulasi, pada saat beli kan tahun 1995, belum ada regulasi yang seperti sekarang," kata Agus, Rabu (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan yang dimaksud, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 tahun 2015 mengenai Perubahan Peraturan Pemerintah No.99 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan tak diperbolehkan untuk investasi langsung di sektor keuangan.
Agus mengaku pelepasan saham Bank Syariah Bukopin dan Bank Muamalat Indonesia akan dilakukan secara
one on one atau tidak di pasar sekunder pada umumnya.
"Sebenarnya bukan divestasi saham yang besar juga, Rp125 juta di Bank Muamalat Indonesia dan Rp35 miliar di Bank Syariah Bukopin," kata Agus.
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan sedang melakukan negosiasi dengan beberapa calon pembeli saham di kedua perusahaan bank tersebut.
"Saya tidak bisa jawab siapa calon pembelinya," imbuh Agus.
Nantinya, dana alokasi ke investasi langsung akan dialihkan ke instrumen investasi lainnya, seperti saham, surat utang, deposito, atau reksa dana. Artinya, tak ada instrumen khusus yang akan menggantikan alokasi investasi langsung tersebut.
(agi)