Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) menargetkan penghimpunan dana (raising fund) di pasar modal lebih dari Rp250 triliun sepanjang 2018. Angka itu terbilang stagnan dibanding realisasi tahun lalu yang sebesar Rp254,51 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan pihaknya akan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar target perhimpunan dana tahun ini bisa terealisasi.
"UMKM kami percepat (untuk menghimpun dana). Jadi UMKM menghimpun dana ratusan miliar sudah bisa, ini kebijakan yang akan kami keluarkan," ucap Wimboh, Jumat (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya asal mendorong UMKM untuk menempuh jalur pasar modal dalam memperoleh dana, OJK akan mengedukasi pelaku UKM untuk menambah pengetahuan terkait pasar modal.
"Ini juga soal literasi keuangan, bagaimana mengeluarkan surat utang di pasar modal. Bagaimana cara memilih instrumen yang tepat," kata Wimboh.
Secara umum, ia optimistis jumlah dana yang dihimpun lewat pasar modal setidaknya sama dengan tahun lalu di tengah gejolak pasar global akibat perang dagang.
Sementara itu, data OJK menunjukkan total penawaran umum di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 9 Agustus 2018 sebesar Rp111,22 triliun.
Jumlah itu salah satunya berasal dari 31 perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp12,27 triliun. Sementara, sisanya berasal dari penawaran umum rights issue dan EBUS.
(lav)