Pemerintah Hitung Ulang Penghematan Devisa dari Program B20

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 10:22 WIB
Pemerintah akan menghitung ulang potensi penghematan devisa dari program mandatori biodiesel 20 persen ke minyak solar (B20).
Ilustrasi B20. (REUTERS/Mike Blake).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan menghitung ulang potensi penghematan devisa dari program perluasan mandatori pencampuran biodiesel 20 persen ke minyak solar (B20). Sebelumnya, diperkirakan perluasan program B20 ke minyak solar subsidi dan non subsidi dapat menghemat impor minyak sekitar US$2 miliar hingga US$2,3 miliar selama September hingga Desember 2018.

"Biarkan kami rekonsiliasi sampai tuntas," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantornya usai menggelar rapat koordinasi di kantornya, Selasa (18/9) malam.

Sebelumnya, implementasi program ini diakui tidak berjalan dengan baik. Misalnya, ketersediaan Fatty Acid Methyl Ester (fame) yang merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang dicampur ke minyak solar di bulan-bulan tertentu sedikit. Sebagai catatan, program B20 untuk minyak solar sektor transportasi darat telah berjalan sejak dua tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Memang, ada bulan di mana dia (fame) adanya sedikit sekali. Jadi bagaimana menghitungnya," terang dia.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan upaya rekonsiliasi dilakukan untuk memastikan berapa potensi penghematan devisa dari program tersebut, termasuk realisasi dan rencana penggunaan biodiesel hingga tahun depan.

"Kami diskusi panjang apakah angka yang kami pakai selama ini konsisten atau tidak," jelasnya di tempat yang sama.

Dalam praktiknya, Arcandra tak memungkiri pelaksanaan program tersebut mengalami kendala teknis. Namun, pemerintah mengupayakan untuk menyelesaikan kendala-kendala tersebut.

Sebelumnya, Direktur Jendral Minyak dan Gas Djoko Siswanto menyebutkan salah satu kendalanya seperti pengiriman pasokan fame ke Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM). Apabila tidak mendapatkan pasokan fame, praktis suatu BU BBM belum bisa menyalurkan biosolar.


"Saat harus mengangkut (fame) ke depo tertentu di pulau tertentu kan harus menggunakan kapal. Pengadaan kapal kan tidak bisa satu hari, dua hari, tetapi bisa empat belas hari," katanya.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Rida Mulyana menyebut penghematan impor dari perluasan program B20 selama empat bulan ke depan hanya akan berkisar US$1 miliar. Namun, ia tak merinci dari mana asal angka tersebut.

"Program B20 akan ikut berkontribusi mengurangi (defisit) kalau neraca perdagangan masih negatif. Kami targetkan dalam empat bulan ini (penghematan) bisa US$1 miliar," tandas Rida. (sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER