Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
China menyatakan
perang dagang telah berdampak buruk kepada eksportir
Amerika Serikat (AS). Salah satu dampak buruk dialami oleh eksportir LNG.
Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen mengatakan serangan dagang yang telah dilancarkan AS ke negaranya, membuat pihaknya mengalihkan impor LNG dari yang awalnya dari AS ke Australia. Ia mengatakan perang dagang justru menguntungkan eksportir dan negara lain.
"Australia saat ini menjadi sumber bahan bakar penting bagi kami," katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang dagang antara AS dengan China makin memanas seiring berlakunya tarif baru atas barang impor yang diterapkan kedua negara. Terbaru, AS memberlakukan tarif baru atas impor bernilai US$200 miliar asal China.
Tak mau kalah, China membalas serangan tersebut dengan memberlakukan tarif balasan atas impor bernilai US$60 miliar asal AS. Selain tarif tersebut, Presiden AS Donald Trump masih mengancam akan melancarkan serangan lanjutan.
Ia menyatakan akan memberlakukan tarif baru atas impor bernilai US$267 miliar asal China. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda perang dagang akan berakhir.
Walaupun sudah beberapa kali melakukan pembicaraan, baik China maupun China belum mencapai kata sepakat untuk menghentikan perang dagang.
Wang mengatakan pembicaraan dagang belum membuahkan hasil karena negaranya tidak ingin diskusi dilakukan dengan "pistol" di kepala China.
(reuters/agt)