Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menargetkan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (
UMKM) yang memasarkan produknya secara
online melalui berbagai platform, seperti
market place dan media sosial di tahun ini bisa bertambah hingga 2,7 juta.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Septriana Tangkary mengatakan dengan memasarkan produk secara
online, pendapatan UMKM dapat meningkat hingga dua kali lipat. Pada akhir tahun lalu, total UMKM yang sudah merambah bisnisnya ke
online sebanyak 4,6 juta pelaku.
"Kami ingin meningkatkan kualitas UMKM yang
offline (konvensional) menjadi
online. Total saat ini ada 59,7 juta UMKM. Dengan online pendapatan bisa naik dua kali lipat," kata Septriana, Jumat (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah pun berambisi dapat meningkatkan jumlah UMKM yang memasarkan produknya secara online mencapai 8 juta pelaku usaha.
Meski menargetkan cukup tinggi, Septriana tak menampik masih banyak keraguan di benak pengusaha UMKM untuk menjajakan produknya secara online. Keraguan yang dihadapi antara lain, ketidakpahaman terhadap teknologi dan sistem keamanan dalam bisnis
online.
"Kalau belanja di Instagram harus ada kehati-hatian apakah akun bank-nya benar, tapi kan kalau masuk ke
market place sudah ada sistem yang jelas," terang Septriana.
Untuk mencapai target UMKM
go online tersebut, menurut dia, pemerintah bersama market place mulai memberikan fasilitas pendampingan kepada pengusaha UMKM yang ingin belajar untuk memasarkan barangnya di salah satu
market place di Indonesia, misalnya dengan membuka akun email dan rekening bank.
Dengan upaya tersebut, Septriana optimistis target pemerintah agar delapan juta unit UMKM bisa menjual produknya secara
online bisa tercapai.
(aud/agi)