Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau
PGN membukukan
laba bersih US$218,1 juta atau Rp3,16 triliun sampai kuartal III 2018, atau melonjak hingga 122,8 persen dari raihan periode yang sama tahun lalu US$97,9 juta atau Rp1,4 triliun.
Keuntungan diraih meski emiten berkode saham
PGAS itu mengalami rugi selisih kurs mencapai US$30,78 juta atau melonjak hingga 131 persen dari rugi kurs kuartal III 2017 sebesar US$13,27 juta.
Keuntungan diperoleh karena perseroan meraih pendapatan bersih US$2,44 miliar atau setara Rp35,38 triliun sampai September 2018 atau meningkat 12,9 persen dari raihan semula US$2,16 miliar atau Rp31,32 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci disebutkan, pendapatan sebagian besar didapat dari hasil penjualan gas sebesar US$1,94 miliar atau Rp28,13 triliun, dan penjualan minyak mentah sebesar US$442 juta atau Rp6,4 triliun.
Raihan omzet terkuras oleh beban pokok pendapatan senilai US$1,76 miliar, naik 10 persen dari semula US$1,6 miliar. Dengan demikian, laba bruto meningkat 22,2 persen menjadi US$684,4 juta dari sebelumnya US$559,7 juta.
Selain itu, Beban distribusi dan transmisi mencapai meningkat US$167,8 juta dari US$147,8 juta. Beban lain-lain juga melesat signifikan hingga 250 persen menjadi US$15,3 juta dari US$6,6 juta.
Kendati demikian, beban administrasi menyusut menjadi US$136,8 juta dari semula US$141,9 juta. Beban keuangan juga menurun menjadi US$85,6 juta dari US$106,97 juta. PGN tak mengalami penurunan nilai properti migas bersih sampai September 2018, padahal tahun lalu mengalami beban mencapai US$16,7 juta.
"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangan tertulis, Senin (12/11/2018).
Ekspansi BisnisSelama periode Januari-Oktober 2018, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 828,98 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dengan rinciannya, volume gas distribusi 800,10 MMscfd dan volume transmisi gas bumi 28,88 MMscfd.
Meski kondisi ekonomi melambat, Rachmat mengklaim PGN akan tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi.
Sepanjang 2018, PGN menambah pembangunan infrastruktur pipa gas sepanjang lebih dari 35,75 Km, sehingga totalnya mencapai 7.516 Km atau setara dengan 80 persen dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional.
Saat ini, PGN sedang membangun sejumlah infrastruktur, antara lain proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 Km, pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Kepulauan Riau.
PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 Km. PGN juga masih dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.
(lav/bir)