Jakarta, CNN Indonesia -- European Central Bank (
ECB) atau bank sentral Eropa disebut akan mempertahankan kebijakan
suku bunga acuannya. Kebijakan melonggarkan likuiditas diambil sejalan dengan perlambatan
pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa.
Tengoklah, pertumbuhan tiga negara zona Eropa terbesar, yakni Jerman, Prancis, dan Italia, tercatat stagnan pada pada kuartal keempat tahun lalu.
Mengutip
Reuters, Kamis (24/1), Gubernur ECB Mario Draghi memperkirakan perlambatan ekonomi Eropa bahkan bisa terjadi lebih lama dari yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ECB sendiri baru akan memutuskan arah kebijakan suku bunga acuannya pada malam nanti.
Sementara itu, Deustche Bank melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera menghilang. Hal itu tercermin dari manufaktur yang berkontraksi jelang penutupan tahun 2018 lalu, termasuk perlambatan kegiatan ekspor.
Tak hanya itu, pertumbuhan lapangan kerja pun melambat. "Semua ini menunjukkan zona Eropa saat ini tumbuh di bawah tren," tulis bank investasi tersebut.
Pun demikian, tak tertutup kemungkinan bahwa kelemahan-kelemahan tersebut di atas hanya bersifat sementara, mengingat investor tengah menanti keputusan jelang keluarnya Inggris dari persekutuan Uni Eropa (brexit), termasuk protes terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Yang pasti, lemahnya permintaan global dan perjuangan China terhadap perekonomian mereka kemungkinan akan memperburuk perlambatan ekonomi Eropa.
(reuters/bir)