Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perindustrian menyatakan industri hasil tembakau memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan
devisa. Kontribusi tersebut salah satunya dihasilkan dari ekspor produk
rokok dan cerutu.
Data yang mereka miliki, sepanjang 2018 kemarin, nilai ekspor produk rokok dan cerutu berhasil mencapai US$931,6 juta atau setara Rp13,2 triliun (kurs Rp14.198 per dolar AS).
Nilai ekspor tersebut naik 2,98 persen jika dibandingkan 2017 yang US$904 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Industri rokok dapat dikatakan sebagai kearifan lokal yang memiliki daya saing global," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seperti dikutip dari website Kementerian Perindustrian, Rabu (20/3).
Selain berkontribusi pada penerimaan devisa, Airlangga mengatakan industri rokok juga berperan besar dalam menyokong penerimaan negara dari sektor cukai. Maklum, sepanjang 2018 kemarin penerimaan negara dari cukai rokok mencapai Rp153 triliun.
Menurutnya, kontribusi rokok tersebut mencapai 95,8 persen dari total penerimaan cukai.
Industri rokok kata Airlangga juga berperan besar dalam bidang penciptaan lapangan kerja.
[Gambas:Video CNN] (agt)