
Luhut Buka Peluang Masuknya Investor Baru Kilang Cilacap
CNN Indonesia | Senin, 11/11/2019 20:48 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membuka peluang kemitraan lain untuk proyek pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) Refinery Unit IV (RU IV) Cilacap, selain Saudi Aramco. Peluang tersebut menjadi pilihan apabila tidak ada kesepakatan terkait valuasi aset kilang.
Saat ini, PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco belum kunjung menemukan kesepakatan valuasi aset kilang tersebut.
"Kami sedang valuasi, selisihnya masih ada US$1,5 miliar. Kami bagaimana, kalau betul tetap segitu tentu kami lihat pilihan lain," katanya, Senin (11/11).
Pernyataan serupa pernah disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Bahkan, Erick memberikan tenggat waktu kepastian kerja sama tersebut hingga Desember 2019.
Erick bilang jika skenario terburuk terjadi, yaitu tidak tercapai kata sepakat antara dua pihak, maka pemerintah akan mencari alternatif lain. Termasuk, lanjutnya, mencari mitra baru.
"Tetapi kami usahakan yang sudah disepakati oleh kedua negara," ujarnya belum lama ini.
Selain kepastian kilang Cilacap, Luhut juga meminta Pertamina mempercepat pembangunan mega proyek kilang lainnya. Perusahaan minyak negara itu, tercatat memiliki enam proyek kilang yang tengah dibangun, yakni empat proyek pengembangan atau RDMP dan dua proyek baru atau Grass Root Refinery (GRR).
Luhut bilang pemerintah akan mengevaluasi perkembangan tiap kilang.
"Sekarang kami evaluasi satu-satu, tadi kami identifikasi. Minggu depan Pertamina akan lapor sama saya lagi, bagaimana time table (jadwalnya)," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ulf/sfr)
Saat ini, PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco belum kunjung menemukan kesepakatan valuasi aset kilang tersebut.
"Kami sedang valuasi, selisihnya masih ada US$1,5 miliar. Kami bagaimana, kalau betul tetap segitu tentu kami lihat pilihan lain," katanya, Senin (11/11).
Pernyataan serupa pernah disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Bahkan, Erick memberikan tenggat waktu kepastian kerja sama tersebut hingga Desember 2019.
"Tetapi kami usahakan yang sudah disepakati oleh kedua negara," ujarnya belum lama ini.
Selain kepastian kilang Cilacap, Luhut juga meminta Pertamina mempercepat pembangunan mega proyek kilang lainnya. Perusahaan minyak negara itu, tercatat memiliki enam proyek kilang yang tengah dibangun, yakni empat proyek pengembangan atau RDMP dan dua proyek baru atau Grass Root Refinery (GRR).
Luhut bilang pemerintah akan mengevaluasi perkembangan tiap kilang.
"Sekarang kami evaluasi satu-satu, tadi kami identifikasi. Minggu depan Pertamina akan lapor sama saya lagi, bagaimana time table (jadwalnya)," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ulf/sfr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
Pengurus PB PASI Era Luhut: Mantan Atlet sampai CEO Bukalapak
Demokrat Beber Perbedaan saat Kader Temui Moeldoko dan Luhut
Anak Buah Luhut Luruskan soal 2 Juta Kasus Covid Tak Tercatat
Epidemiolog Sarankan Pemerintah Buat Klinik Demam di Daerah
Luhut: Butuh Penurunan Mobilitas 30 Persen Untuk Atasi Covid
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Ahok Minta Pesantren Tiru Nabi Muhammad, Tak Cuma Berdakwah
Ekonomi • 15 menit yang lalu
Beda IMB dan PBG Sebagai Syarat Bangun Gedung
Ekonomi 33 menit yang lalu
Alasan Menteri Trenggono Akan Larang Ekspor Benur
Ekonomi 4 jam yang lalu