Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atawa
BTN Pahala Mansury menargetkan untuk menurunkan rasio
kredit macet/bermasalah (
nonperforming loan/NPL) dari 4,78 persen pada 2019 lalu menjadi sekitar 3,5 persen pada 2020.
"Di akhir 2020 nanti, BTN mengharapkan NPL yang akan dibukukan turun di kisaran 3,5 persen sampai dengan 3,6 persen," ujarnya saat rapat dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (18/2).
Upaya yang akan ditempuh Pahala dan manajemen, antara lain memperkuat organisasi dan sumber daya manusia (SDM). Misalnya, dengan membangun budaya kerja berbasis
governance (tata kelola perusahaan) yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait SDM,
governance,
crisis management dan
compliance (kepatuhan) yang tinggi, dan juga bagaimana kami meningkatkan penerapan dari budaya kerja
sale dan
service yang baik," jelasnya.
Upaya lainnya, sambung Pahala, dengan mempercepat proses penjualan agunan dari sumber-sumber kredit macet. Upaya terakhir, yakni memperluas lelang aset dengan menggunakan kanal media elektronik, seperti situs resmi yang dimiliki perusahaan.
"Misalnya kami sekarang punya portal
btnrumahmurah.co.id untuk bisa menjual rumah murah," paparnya.
BTN mencatat rasio kredit macet 4,78 persen pada 2019 atua naik jauh dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,81 persen. Kenaikan NPL itu dikarenakan segmen kredit komersial yang mencatat rasio macet 18,7 persen.
Ia mengungkapkan lonjakan kredit bermasalah berasal dari apartemen. "Menurunnya permintaan, khususnya apartemen dan bangunan
high risk mengakibatkan penurunan kolektibilitas dari kredit yang disalurkan," tandasnya.
[Gambas:Video CNN] (ara/bir)