Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perdagangan meminta
importir yang masih memiliki pasokan di gudang untuk mengguyur pasar dengan
gula pasir sebanyak 33 ribu ton per hari. Hal itu disampaikan setelah importir di Lampung kedapatan menyimpan stok gula.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggrijono mengaku telah membuat kesepakatan dengan pelaku usaha tersebut, yakni melepas sebanyak 33 ribu ton gula pasir ke DKI Jakarta dan sebagian wilayah Sumatera setiap hari.
"Kurang lebih yang disepakati 33 ribu ton di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, beserta Lampung dan wilayah Sumatera lainnya, seperti Lampung, Jambi, Riau, dan Pekanbaru," ujarnya melalui video conference, rabu (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelepasan gula pasir ke pasar dimulai pada hari ini. Harapannya, pasokan gula tersebut akan mengisi pasar ritel sehingga harga gula pasir kembali normal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp12.500 per kg.
Berdasarkan pemantauan Kemendag, harga rata-rata gula pasir nasional naik sebesar 20 persen menjadi Rp16 ribu hingga Rp17 ribu per kilogram (kg) pada hari ini. Harga itu lebih tinggi 36 persen dari HET, yakni Rp12.500 per kg.
"Kami harap dengan terisinya pasar ritel ini, harga yang berkembang di pasar lain dapat segera turun dan masyarakat dapat mengkonsumsi dengan harga yang ditetapkan," kata Veri.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto menambahkan pengelola ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat untuk menjual stok baru tersebut sesuai dengan HET.
Selain pasokan dari Lampung, ia menuturkan gula kristal putih (GKP) impor akan masuk ke Indonesia akhir bulan ini. "Komitmen yang dijaga bersama antara Aprindo dan seluruh importir bahwa harga di ujungnya tetap Rp12.500 per kg," ucapnya.
Kemendag telah menerbitkan izin impor gula sebesar 988 ribu ton. Sementara posisi stok gula pasir di pasar hanya sebanyak 100 ribu ton per hari ini. Sebelumnya, pengelola ritel modern mengeluhkan kekosongan stok gula pasir di sebagian besar toko. Kondisi ini telah berlangsung kurang lebih 3 bulan.
Ketua Komite Ritel Bidang Perdagangan Apindo Tutum Rahanta mengatakan kelangkaan gula pasir terjadi karena minimnya pasokan. Kondisi ini tak terkait dengan lonjakan permintaan di tengah penyebaran virus corona.
"Gula pasir di pasar modern sebagian besar kosong," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)