Corona, Erick Thohir Pesimistis Setoran Dividen Capai Target

CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2020 19:15 WIB
Wabah virus corona berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan pelat merah dan berisiko menekan setoran dividen.
Erick Thohir pesimistis setoran dividen perusahaan pelat merah tahun ini akan mencapai target. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN Erick Thohir pesimistis setoran dividen perusahaan pelat merah pada tahun ini dapat mencapai target yang dipatok Rp49 triliun. Sebab, pandemi virus corona mempengaruhi kinerja perusahaan.

"(Sebelumnya) Saya optimis untuk menjanjikan dividen yang terus meningkat bahkan sampai dua kali. Tapi pada kondisi saat ini, sejujurnya untuk dividen tahun 2020 pun kemungkinan kami meleset," kata Erick dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang digelar secara teleconference, Jumat (3/4).

Tahun depan, ia ragu setoran dividen dapat sepenuhnya pulih. Ia memperkirakan kinerja baru kembali normal pada 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah lihat bagaimana dampak-dampak (wabah virus corona) yang terjadi di banyak BUMN," terang dia.

Di sektor pariwisata, misalnya, sejumlah perusahaan milik negara seperti PT Angkasa Pura I & II, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT KAI (Persero), PT Pelabuhan Indonesia, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dan lainnya mengalami penurunan permintaan.

"Kemungkinan besar tahun ini semuanya bisa minus, ini tentunya yang memberatkan," katanya.

Selain itu, sejumlah perusahaan pelat merah juga terancam mengalami gangguan arus kas (cash flow) perusahaan karena pelemahan nilai tukar rupiah. Misalnya PT Pertamina (Persero) dan juga PT PLN (Persero).

Untuk meredam dampak dari penyebaran virus corona, Erick menyebutkan telah menyiapkan sejumlah rencana. Salah satunya, kata dia, rencana transformasi BUMN yang melakukan klasifikasi berdasarkan nilai ekonomi, pelayanan publik, ataupun keduanya.

Saat ini, Erick menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan tahap finaslisasi pemetaan terhadap manajemen portofolio. Langkah lain yang dilakukan, lanjutnya, berupa transformasi strategis perusahaan-perusahaan BUMN. Hal itu dilakukan untuk mengefisiensikan arus kas perusahaan.

Contohnya, yang sudah dilakukan tiga perusahaan BUMN yang akan menutup puluhan anak usahanya, yakni Garuda Indonesia, Pertamina, dan PLN.

"Ini masih 3 perusahaan kami minta terus (efisiensi), tetapi memastikan harus masuk juga bagaimana pekerja diutamakan tidak dikeluarkan, digabungkan usaha lain diprioritaskan efisiensi dan memperkuat cash flow," jelas Erick.

Sebagai informasi, tahun lalu, perusahaan pelat merah menyetorkan dividen atas kinerja 2018 sebesar Rp45,1 triliun. Jumlah ini meningkat 2,7 persen dari tahun sebelumnya, Rp43,9 triliun.

[Gambas:Video CNN]

(mjo/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER