Ekonomi Lesu, Harga Batu Bara Acuan Jatuh ke US$61,11 per Ton

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2020 05:09 WIB
In this Oct. 23, 2019, photo, a laborer keeps watch as coal is unloaded from a truck in the village of Rajapur in Jharia, a remote corner of eastern Jharkhand state, India. The fires started in coal pits in eastern India in 1916. More than a century later, they are still spewing flames and clouds of poisonous fumes into the air, forcing residents to brave sizzling temperatures, deadly sinkholes and toxic gases. (AP Photo/Aijaz Rahi)
Harga batu bara acuan turun ke US$61,11 per ton pada Mei 2020. Ilustrasi. (AP Photo/Aijaz Rahi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) Mei 2020 sebesar US$61,11 per ton atau merosot 7,1 persen dibandingkan April 2020, US$65,77 per ton.

Sebelumnya, HBA digunakan untuk penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

"Ekonomi global yang melambat menyebabkan HBA bulan Mei kembali turun dari bulan sebelumnya.," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (7/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, penurunan HBA bulan ini juga dipicu penurunan harga minyak dunia hingga di bawah US$20 per barel. Sebagai catatan, harga minyak tengah tertekan karena pasokan berlimpah di saat permintaan menurun di tengah wabah corona. Bahkan, harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) sempat berada di teritori negatif.

Hal ini mempengaruhi penurunan empat indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Harga batu bara acuan sendiri berfluktuasi sejak awal tahun. Pada Januari 2020, HBA ditetapkan sebesar US$65,93 per ton atau turun US$0,37 per ton dari US$66,30 pada Desember 2019. Kemudian, pada Februari, HBA naik menjadi US$66,89 per ton.
Lalu, HBA kembali menguat pada Maret menjadi US$ 67,08 per ton. Sebelum akhirnya merosot pada April lalu.

"Trennya untuk dua bulan terakhir ini kembali turun," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER