Corona Kerek Pengangguran Inggris Jadi 1,3 Juta per Maret

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 21:32 WIB
Big Ben, salah satu Ikon kota London, Inggris, Senin (30/5). (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
Tingkat pengangguran melonjak ke 1,3 juta di Inggris karena pandemi virus corona. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat pengangguran Inggris menanjak di tengah pandemi virus corona. Sepanjang kuartal I 2020, jumlah pengangguran di Inggris mencapai 1,3 juta orang atau naik 50 ribu orang dari periode yang sama tahun lalu. 

Dilansir AFP, Kantor Statistik Nasional (ONS) mencatat tingkat pengangguran di Inggris dari segi persentase juga turut terkerek menjadi 3,9 persen di kuartal pertama 2020. Pada kuartal yang sama tahun lalu, persentasenya berada di angka 3,8 persen.

Selain itu, permintaan tunjangan pengangguran di Inggris juga meningkat menjadi 2,1 juta pada April 2020. Permintaan tunjangan pengangguran itu bertambah 856.500 atau naik 69 persen dari Maret lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah pengangguran di Inggris memang terus naik seiring kebijakan lockdown untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.

Pemerintah Inggris pertama kali memberlakukan lockdown untuk memerangi virus corona pada 23 Maret lalu. Kebijakan itu diikuti dengan memberikan subsidi upah pada para pekerja.

Pemerintah membayarkan 80 persen gaji pekerja untuk tiga bulan mulai Maret. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak virus corona bagi dunia bisnis dan menghindarkan karyawan dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Angka-angka menunjukkan Covid-19 memiliki dampak besar pada pasar tenaga kerja," ujar Jonathan Athow, Deputi Statistik Nasional ONS.

Athow mengungkapkan, pada Maret lalu, lapangan kerja masih baik karena pekerja yang dirumahkan masih dihitung sebagai pekerja. Tetapi jam kerja menurun tajam pada akhir Maret, terutama di bidang jasa dan konstruksi.

[Gambas:Video CNN]

ONS juga menginformasikan bahwa jumlah karyawan yang mendapatkan gaji pada April menurun. Persentase penurunannya berada di angka 1,6 persen dibandingkan bulan Maret.

"Ada tanda-tanda jumlah pekerja menurun karena data pajak menunjukkan angka karyawan dalam daftar penerima gaji turun. Lowongan kerja juga menyusut, termasuk sektor jasa," kata Athow.

(jal/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER