Erick Thohir Minta Penugasan BUMN Disertai Modal Cukup

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 15:31 WIB
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10).
Menteri BUMN Erick Thohir meminta pemerintah memberikan dana cukup ke BUMN yang menjalankan penugasan. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN Erick Thohir meminta pemerintah menyertakan dukungan pendanaan dalam setiap penugasan yang diberikan kepada perusahaan pelat merah. Dukungan diperlukan demi mencegah munculnya proyek nakal yang dibuat oleh oknum pejabat BUMN. 

"Kewajiban pelayanan publik (PSO) ada macam-macam, ada yang namanya subsidi bisa langsung ke rakyat. Tapi kalau memang penugasan langsung dari pemerintah ya kami minta pendanaan didukung supaya jangan sampai proses ini menjadi loophole bagi banyak petinggi BUMN membuat proyek baru karena penugasan bisnis proses harus terjadi," ungkapnya lewat video conference pada Rabu (20/5).

Ia mengatakan selain meminta kejelasan soal pendanaan, agar penugasan berjalan baik, Kementerian BUMN juga akan melakukan pembenahan internal. Pembenahan dilakukan salah satunya dengan merampingkan kluster perusahaan BUMN dari 27 menjadi 12 kluster.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perampingan dilakukan agar BUMN dapat fokus menjalankan tugas baik sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam bisnis maupun dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Meski tak merinci kapan pemangkasan kluster ini akan dirampungkan, ia menyebut hal ini dilakukan demi mengembalikan fokus pilar perusahaan-perusahaan BUMN.

Menurutnya, ada 2 fokus utama BUMN yaitu pelayanan publik dan nilai ekonomi. Ia ingin ke depan perusahaan BUMN bisa fokus di satu usaha supaya berhasil .

"Telkomsel akan lebih fokus ke nilai ekonomi, kalau pupuk fokus ke pelayanan publik atau yang melakukan keduanya seperti BRI, kami coba mapping-kan agar tugas dan job desk jelas," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER