Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau
KAI mengaku akan menggandeng TNI dan Polri dalam pengecekan surat sehat bebas virus corona (covid-19) bagi warga yang menumpang
kereta api. Ini merupakan tindak lanjut dari beredarnya penjualan surat sehat bebas virus corona lewat aplikasi jual beli online beberapa waktu lalu.
Selain TNI dan Polri, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menuturkan KAI membentuk tim gabungan bersama dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, serta tim Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan dari daerah. Tim tersebut turut bertanggung jawab mengawasi mudik di tengah pandemi ini.
"Kami cek surat sehat itu berdasarkan rekomendasi tim gabungan, sehingga kami mengandalkan sistem yang berlaku," ujarnya melalui video conference, Rabu (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, KAI hanya melayani perjalanan Kereta Api Luar Biasa (KLB) di Jawa, kereta api lokal, kereta api rel listrik, dan kereta angkutan barang. Untuk KLB, penumpang harus melengkapi berkas-berkas yang disyaratkan dalam surat edaran Gugus Tugas Covid-19 No 4 Tahun 2020 agar dapat membeli tiket perjalanan KLB.
Jika tidak lengkap, maka Gugus Tugas Covid-19 tidak akan memberikan surat izin. "Kami sekarang mengoperasikan KLB, ada tiga kereta yang kami berangkatkan," imbuhnya.
Sebagai informasi, mulai 12 Mei sampai dengan 31 Mei 2020, KAI mengoperasikan KLB dengan rute Gambir-Surabaya Pasarturi pergi pulang (PP) dan Bandung-Surabaya Pasarturi PP. Pemesanan dan pembelian tiket dapat dilakukan mulai H-7 keberangkatan, oleh penumpang yang bersangkutan dan tidak dapat diwakilkan.
Sebelumnya, warga sempat dihebohkan dengan penjualan surat sehat bebas virus corona lewat aplikasi jual beli online. Dalam foto yang beredar tersebut, surat bebas Covid-19 dijual dengan harga Rp70 ribu. Surat keterangan yang diunggah tersebut diduga dikeluarkan oleh sebuah rumah sakit swasta.
Pada unggahan itu pula, turut dicantumkan nomor telepon untuk melakukan pemesanan secara lebih cepat. Selain itu, juga turut dicantumkan sebuah alamat website, yakni
www.suratdokterindonesiaaa.blogspot.com. Namun saat ini, penjualan surat sehat tersebut tengah diselidiki oleh piak berwajib.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)