Thai Airways Terancam Bangkrut, PM Thailand Turun Tangan

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 13:38 WIB
Pesawat maskapai Thai Airways
Pemerintah Thailand turun tangan membantu maskapai penerbangan Thai Airways yang terancam bangkrut di tengah pandemi corona. (Wikipedia).
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan Thai Airways akan melakukan restrukturisasi dengan bantuan pemerintah. Restrukturisasi diperlukan untuk menyelamatkan BUMN Thailand itu dari ancaman bangkrut akibat pandemi virus corona.

Dilansir CNN.com, Rabu (20/5), Thai Airways mengumumkan pemerintah telah menyetujui proposal terkait restrukturisasi besar-besaran yang akan diawasi Pengadilan Kepailitan Pusat Thailand. Langkah ini diambil untuk mencegah pembubaran perusahaan, dipaksa likuidasi, atau dinyatakan bangkrut.

Kementerian Keuangan Thailand dan bank milik negara tercatat memiliki saham mayoritas di perusahaan penerbangan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengatakan kabinetnya menimbang beberapa opsi untuk maskapai Thai Airways yang terdampak covid-19, termasuk melakukan likuidasi.

Namun, Prayut mengungkapkan pilihan itu tidak jadi diambil karena lebih dari 20 ribu pegawai akan kehilangan pekerjaan. Mengacu data akhir tahun lalu, maskapai Thai Airways memiliki 21 ribu karyawan.

"Thailand dan seluruh dunia sedang menghadapi krisis. Penghasilan setiap orang menurun karena efek covid-19. Kita harus memprioritaskan anggaran untuk membantu orang-orang di masa depan," kata Prayut.

Sebenarnya, Thai Airways telah terganggu sebelum pandemi virus corona muncul pertama kali di China pada akhir 2019. Mengacu laporan tahun lalu, maskapai pelat merah ini mengalami kesulitan karena ekonomi global yang melambat, fluktuasi harga minyak, dan persaingan maskapai penerbangan bertarif rendah yang kian ketat.

Bahkan, sama seperti kebanyakan maskapai penerbangan lain, Thai Airways memangkas semua jadwal penerbangan karena permintaan yang menurun selama pandemi covid-19 dan semua staf telah cuti tak berbayar.

Thai Airways menjadi maskapai besar berikutnya yang terguncang akibat pandemi virus corona. Sebelumnya, maskapai penerbangan Kolombia Avianca dan Virgin Australia mengajukan kebangkrutan, sementara maskapai penerbangan asal Inggris Flybe gulung tikar pada Maret.

[Gambas:Video CNN]

(jal/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER