Di Restoran, Kakek 80 Tahun Melepas Rindu Usai Terpisah PSBB

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 11:51 WIB
Suasana di Rumah Makan Bumi Aki, Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 2 Juni 2020. Sejumlah restoran dan rumah makan di Kota Bogor mulai membuka layanan makan di tempat dengan protokol kesehatan ketat setelah penerapan PSBB Kota Bogor memasuki masa transisi hingga 4 Juni 2020 guna mencegah penyebaran Covid-19. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Restoran dapat melayani pelanggan untuk makan di tempat pada PSBB transisi DKI Jakarta. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Narto (80) sibuk membenahi posisi masker wajah berwarna putih dengan motif daun yang digunakannya. Sesekali, matanya sibuk mengamati sekeliling dari pojok ruangan.

Belum ada pengunjung lain di restoran siap saji asal Amerika Serikat yang didatanginya bersama istri pada pagi itu. Yang ada, hanya seorang karyawan restoran yang tengah membersihkan meja makan pengunjung.

Maklum, waktu baru menunjukkan pukul 10.15 WIB. Biasanya, memang tidak banyak pengunjung di jeda waktu usai sarapan dan menuju makan siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berapa lama, nada dering ponsel terdengar. Ada sebuah panggilan telepon masuk.

"Bapak sudah di A&W sama Ibu," ucap Narto tak lama setelah mengangkat telepon.

Rupanya, pria paruh baya itu tengah menanti kedatangan anak laki-laki dan menantunya. Mereka berjanji untuk saling bertemu di restoran yang terletak di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, tak jauh dari rumahnya.

"Kebetulan anak lagi ke sini, menemui, ya kami makan di luar saja (di restoran)," katanya membagi kisah kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/6).

"Saya dan istri sudah susah masak, kami diminta makan di sini saja," sambungnya.

Pertemuan itu rupanya menjadi yang pertama dalam beberapa bulan terakhir bagi Narto dengan anak dan menantunya. Mereka sudah tidak saling bertemu karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

PSBB Jakarta mulai berlaku sejak 7 April 2020 lalu. kebijakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus corona di ibu kota. Salah satu imbasnya, restoran hanya diperkenankan melayani pesan antar atau makanan yang dibawa pulang.

Kini, masa transisi jelang tatanan hidup baru (new normal) diterapkan. Kebijakan itu diikuti dengan pembukaan layanan makan di tempat (dine in) bagi restoran.

Namun, kapasitas pengunjung hanya boleh sekitar 50 persen dari kapasitas ruang restoran. Selain itu, karyawan dan pengunjung harus menerapkan protokol kesehatan nasional, seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, jaga jarak, dan lainnya.

"Kemarin-kemarin PSBB tidak bisa ketemu, sekarang ketemuan, makan di sini. Tapi ya tetap pakai masker begini, duduk jauh-jauhan." ungkapnya.

Sayang, masa transisi PSBB belum bisa membuatnya bertemu dengan tiga orang cucu yang dirindukannya. Hal ini tak lepas dari kehawatiran akan virus corona yang masih mencetak kasus baru dari hari ke hari.

Laman resmi pemantauan corona milik Pemprov Jakarta mencatat jumlah kasus positif virus corona di Jakarta mencapai 8.037 orang hingga Senin (8/6). Dari jumlah kasus positif, sebanyak 3.205 orang dinyatakan sembuh dan 538 meninggal dunia.

"Iya mereka nanti dulu, masih kecil-kecil, masih khawatir (corona)," katanya.

Ia pun berharap masa transisi ini bisa membuat masyarakat kembali beraktivitas seperti sedia kala, termasuk bersilaturahmi dengan keluarga. Begitu pula aktivitas lain, meski harus terus menggenakan masker.

Manager A&W Pondok Labu Titi mengatakan ketentuan makan di tempat dijalankan sesuai dengan arahan dari A&W pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia pun mengaku mendapatkan arahan langsung dari kantor pusat terkait prosedur makan di tempat bagi pengunjung.

"Baru selesai koordinasi pagi tadi, intinya per hari ini (Senin (8/6)) sudah boleh pengunjung untuk makan di tempat, asalkan jaga jarak sesuai formasi tempat duduk yang sudah kami siapkan," ungkap Titi.

Satu meja yang semula berkapasitas empat orang, kini hanya bisa diisi oleh dua orang. Pengelola juga menyimpan kursi yang tidak boleh diduduki agar pengunjung benar-benar sadar dengan ketentuan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

"Kalau kursinya tetap ada kan mungkin nanti bisa lupa, jadi langsung saja kami simpan dua kursi lain untuk satu meja. Kecuali yang sofa, itu mau tidak mau begitu pengunjung datang, kami beritahu, sofanya cuma boleh dua orang dari yang tadinya empat orang satu meja," jelasnya.

Tak kalah penting, setiap pengunjung yang berada di area restoran wajib mengenakan masker, kecuali saat ingin menyantap makanan. Selain itu, kondisi ruangan juga dipastikan akan dijaga agar tidak terjadi penumpukan, khususnya di bagian antrean pesanan.

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER