New Normal, AP II Buat Sistem Tingkatkan Kapasitas Terminal

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 05:25 WIB
Calon penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 13 Mei 2020. CNNIndonesia/Safir Makki
AP II akan menerapkan sistem teknologi informasi yang memungkinkan kapasitas terminal melebihi 50 persen dari jumlah penumpang waktu sibuk.Ilustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) akan menerapkan sistem teknologi informasi yang memungkinkan kapasitas terminal melebihi 50 persen dari jumlah penumpang waktu sibuk.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkap sistem ini akan mengkolaborasikan semua aspek operasional agar memastikan kelancaran penerbangan dan alur penumpang.

"Ditambah, dalam waktu dekat ada teknologi informasi baru yang segera diterapkan. Melalui penerapan teknologi informasi ini, maka kapasitas terminal di Soekarno-Hatta bisa ditetapkan lebih fleksibel, mungkin lebih dari 50 persen dari jumlah penumpang waktu sibuk," ujar Awaluddin dalam keterangan resmi, Selasa (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memaparkan bahwa penerapan teknologi informasi di Soekarno-Hatta akan mengkolaborasikan seluruh aspek operasional antara lain lewat adanya Terminal Operation Center di Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3.

TOC masing-masing terminal akan mendukung kolaborasi di antara stakeholder yang dipusatkan di Airport Operation Control Center (AOCC). Secara keseluruhan, TOC dan AOCC merupakan fondasi dari platform operasi bandara untuk Airport Operation Management System yang didukung implementasi teknologi andal.

"Melalui implementasi teknologi informasi itu, Soekarno-Hatta dapat menjalankan respons cepat, sistem peringatan dini dan efektivitas dalam operasional. Penerapan teknologi ini dapat dengan mudah membantu dalam penentuan kapasitas terminal yang dapat digunakan," papar Awaluddin.

Dia mengungkap dalam waktu dekat aplikasi Travelation juga akan diluncurkan PT Angkasa Pura II. Melalui Travelation, calon penumpang pesawat dapat mengunggah dokumen yang dipersyaratkan seperti misalnya surat hasil tes PCR atau rapid test agar diperbolehkan naik pesawat.

"Travelation bertujuan untuk menyederhanakan prosedur di mana dokumen diperiksa secara digital. Kami berharap ini dapat berdampak pada prosedur sistem antrian di bandara yang lebih sederhana sehingga flow penumpang dapat berjalan lancar," ujar Awaluddin.

Prosedur sistem antrean pemeriksaan dokumen kesehatan sendiri merupakan salah satu yang diperhitungkan dalam menetapkan kapasitas terminal bandara pada waktu sibuk.

Implementasi sistem tersebut sejalan dengan Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor SE 13/2020 yang menentukan slot time penerbangan di bandara. Salah satu yang diperhitungkan adalah kapasitas di terminal penumpang pada waktu sibuk dengan memperhatikan luasan, konfigurasi fasilitas terminal bandar udara dan penerapan teknologi.

SE ini merupakan kelanjutan dari Surat Edaran 07/2020 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41/2020.

Ketiga peraturan tersebut memperbolehkan transportasi publik termasuk di sektor penerbangan untuk beroperasi dengan tetap mengedepankan protokol kebersihan dan kesehatan. Awaluddin mengatakan sektor penerbangan merespons positif terbitnya ketiga peraturan tersebut.

"Melihat data yang kami terima, maskapai merespons positif terbitnya ketiga peraturan tersebut. Sektor penerbangan pelan-pelan kembali bergairah dan pastinya PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara tetap mengawal ketat berjalannya protokol kesehatan dan kebersihan di bandara," jelasnya.

Seperti diketahui, mulai hari ini maskapai nasional Lion Air juga kembali beroperasi di Soekarno-Hatta, menyusul Garuda Indonesia dan Citilink.

[Gambas:Video CNN]

(age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER