IMF Kucurkan Pinjaman US$5 Miliar untuk Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 09:07 WIB
International Monetary Fund (IMF) Managing Director Kristalina Georgieva attends a World economic outlook during the annual meeting of the World Economic Forum (WEF) in Davos, on January 20, 2020. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
IMF mengucurkan paket bantuan US$5 miliar untuk Ukraina mengatasi tantangan ekonomi akibat pandemi covid-19. Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. (AFP/Fabrice Coffrini).
Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui paket bantuan senilai US$5 miliar kepada Ukraina. Paket bantuan berupa pinjaman itu akan digunakan untuk Ukraina mengatasi tantangan ekonomi akibat pandemi covid-19. Dari jumlah tersebut, IMF telah mencairkan langsung dana bantuan US$2,1 miliar.

Mengutip AFP, Rabu (10/6), IMF mengatakan program bantuan itu berlangsung selama 18 bulan. Tujuannya, memberikan keseimbangan pembayaran, dukungan anggaran, dan reformasi struktural kepada Ukraina.

"Untuk memastikan bahwa Ukraina siap untuk kembali ke pertumbuhan ekonomi ketika krisis berakhir," ujar IMF melalui laman resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMF menyatakan program bantuan ini sudah disetujui secara prinsip pada 21 Mei lalu. Namun, baru sekarang mendapatkan lampu hijau dari dewan direksi. Lembaga keuangan yang bermarkas di Washington itu mengatakan rekam jejak Ukraina dalam menstabilkan ekonomi selama lima tahun terakhir cukup kuat.

"Namun, diperlukan lebih banyak upaya reformasi untuk memastikan pertumbuhan yang kuat dan inklusif," tambah IMF.

Covid-19 memperburuk proyeksi ekonomi Ukraina. Sama halnya dengan negara lain, Pemerintah Ukraina melakukan berbagai upaya menahan penyebaran virus.

Imbasnya, anggaran Ukraina tahun ini akan terpukul keras akibat penurunan pendapatan dan pengeluaran besar untuk menanggulangi covid-19.

"Ketidakpastian besar dan ekonomi diproyeksikan kontraksi tajam pada 2020 karena langkah-langkah pengekangan, baik di Ukraina dan global, sehingga menyebabkan penurunan permintaan domestik dan eksternal yang cukup besar," tulis IMF.

Program bantuan itu diikat dalam sebuah perjanjian yang disebut Stand-By Arrangement (SBA), yang merupakan istilah teknis untuk salah satu instrumen pembiayaan yang paling umum digunakan oleh IMF.

Biasanya, perjanjian ini diikuti dengan imbalan program reformasi. Skema serupa pernah berhasil diterapkan untuk bantuan senilai SU$3,9 miliar selama 14 bulan untuk menjaga stabilitas ekonomi selama tahun pemilu.

Sebelumnya, Ukraina juga pernah mendapatkan bantuan senilai US$1,4 miliar sebagai salah satu negara termiskin di Eropa.

Secara terpisah, IMF juga menyetujui dana bantuan kepada Papua Nugini sebesar US$363,6 juta. Serupa, dana bantuan darurat itu juga digunakan Papua Nugini perang melawan pandemi.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER