Kinerja Bank Bukopin di Tengah Isu Penarikan Uang Nasabah

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 15:29 WIB
lustrasi Bank Bukopin. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Bank Bukopin diterpa isu pembatasan penarikan dana nasabah. Per April 2020 lalu, total aset bank mencapai Rp92,44 triliun.(CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Bukopin Tbk menjadi sorotan setelah isu pembatasan penarikan dana atau simpanan nasabah mengemuka. Perusahaan disebut meminta nasabah melakukan konfirmasi penarikan uang di atas Rp10 juta sejak dua hari sebelumnya.

"Ada apa dengan Bank Bukopin? Kenapa nasabah enggak bisa ambil duit? Bagaimana dengan bank lain? BPD Banten, Mayapada, dll?" tulis salah satu nasabah, Haris Rusly Moti melalui akun Twitter pribadinya, @motizenchannel.

Bank Bukopin kemudian membantah isu pembatasan tarik dana seperti yang dikeluhkan sejumlah nasabah. Manajemen memastikan tidak ada kebijakan soal pembatasan penarikan dana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ini, manajemen memastikan bahwa tidak ada kebijakan internal perseroan terkait hal tersebut," ungkap manajemen melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (10/6).

Lantas, seperti apa kinerja bank yang masuk dalam kategori BUKU III itu? Berdasarkan laporan keuangan Bank Bukopin per April 2020 yang dipublikasikan, total aset bank mencapai Rp92,44 triliun.

Aset terdiri dari jumlah kas sebesar Rp855,61 miliar, penempatan dana di Bank Indonesia (BI) Rp4,52 triliun, penempatan dana di bank lain Rp690,87 miliar, surat berharga Rp1 triliun, dan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali atau repo Rp8,84 triliun.

Sedangkan Cadangan Kerugian Penurunan Aset (CKPN) berkisar Rp1,69 triliun.

Dari sisi likuiditas, Bank Bukopin masih memiliki ruang likuiditas. Posisi rasio penyaluran kredit dari total dana yang dimiliki (Loan to Deposit Ratio/LDR) Bank Bukopin sebesar 90,92 persen.

Sumber likuiditas bank berasal dari giro Rp8,45 triliun, tabungan Rp17,76 triliun, dan deposito Rp41,89 triliun. Kemudian, juga berasal dari pinjaman bank lain Rp1,53 triliun, utang atas repo surat berharga Rp8,87 triliun, surat berharga yang diterbitkan Rp1,79 triliun, dan pinjaman Rp702,68 miliar.

Secara total, liabilitas Bank Bukopin sebesar Rp83,99 triliun, sementara ekuitas Rp8,44 triliun. Ekuitas terdiri dari modal disetor Rp1,37 triliun, tambahan modal disetor Rp2,92 triliun, dan lainnya. Operasional bank masih membukukan laba berjalan sekitar Rp177,76 miliar.

Berdasarkan kinerja penyaluran kredit per Maret 2020, total kredit yang disalurkan sebanyak Rp66,44 triliun atau tumbuh 2,56 persen pada kuartal I 2020 dari kuartal I 2019. Lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 2,28 persen menjadi Rp77,89 triliun.

Kemudian, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross meningkat dari sebelumnya 5,23 persen menjadi 5,33 persen. Sedangkan NPL net turun dari 3,54 persen menjadi 3,4 persen. Data NPL ini berdasarkan laporan kinerja tidak diaudit per 31 Maret 2020.

Perusahaan tercatat menurunkan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 97,72 persen menjadi 95,9 persen. Dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) meningkat dari 2,09 persen menjadi 2,44 persen.

[Gambas:Video CNN]

(jal/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER