Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Perkeretaapian (KA) Kementerian Perhubungan (
Kemenhub) Zulfikri menyatakan jam operasional kereta rel listrik (
KRL) akan ditambah untuk mengendalikan jumlah antrean di sejumlah stasiun Commuter Line Jabodetabek.
"Kami koordinasi, dari sisi perkeretaapian kami coba simulasi operasi maupun rekayasa penambahan jam operasi dari pukul 04.00 hingga malam," kata Zulfikri dalam webinar yang diselenggarakan Kemenhub, Jumat (12/6).
Ia menuturkan, antrean yang mengular di dalam stasiun karena adanya pembatasan penumpang di dalam gerbong juga berisiko tinggi menjadi tempat penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ia belum memutuskan apakah akan ada penambahan kapasitas di dalam gerbong dan tetap membatasi di angka 45 persen dari kapasitas maksimal.
"(Untuk) kapasitas kami enggak berani tinggi menaikan. Tapi kami berupaya risiko di kereta ini tinggi oleh karena hanya tingkatkan 10 persen dari 35 persen ke 45 persen," imbuhnya.
Langkah lain yang akan diambil adalah menambah kapasitas KA dari 740 unit menjadi hampir 940 unit kereta setiap harinya.
Selain itu, pihaknya juga bakal memaksimalkan bantuan bus gratis dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membagi penumpang.
"Pendekatan lain yaitu melakukan
shifting (penumpang) dengan bus bantuan dari BPTJ. Kami bisa atasi stasiun sibuk seperti di stasiun Bogor dan lainnya," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(hrf/sfr)