BI Disebut Punya Ruang Turunkan Suku Bunga Acuan

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 23:57 WIB
Penukuran uang baru di Bank Indonesia cabang Thamrin, Jakarta, 10 Mei 2019. Bank Indonesia menyiapkan uang baru pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000 untuk menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H. CNN Indonesia/Hesti Rika
Ekonom menilai BI masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong ekonomi yang tengah tertekan virus corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan. Rentang penurunan suku bunga acuan yang masih bisa dilakukan di kisaran 25 hingga 50 basis poin (bps).

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai penurunan di rentang tersebut masih membuat suku bunga acuan kompetitif.

"Kalau melihat dari sinyal yang disampaikan Pak Gubernur BI, memang ada kemungkinan, kami sendiri menilai ada ruang di Bank Indonesia sekitar 25-50 bps, masih kompetitif untuk jaga capital flow (aliran modal) tetap ada di Indonesia," ujarnya dalam Economic Outlook Bank Mandiri, Rabu (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Mei lalu, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan posisi suku bunga acuan di level 4,5 persen. Besok, Kamis (18/6) BI akan kembali mengumumkan tingkat suku bunga acuan Juni.

Andry menuturkan ruang penurunan masih terbuka lantaran tingkat inflasi rendah yakni di bawah 3 persen hingga akhir tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei sebesar 0,07 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Inflasi lebih rendah dari posisi April 2020 yang sebesar 0,08 persen dan Mei 2019 yang sebesar 0,68 persen.

Sementara inflasi secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) sebesar 0,09 persen. Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 2,19 persen pada Mei 2020.

Selain faktor domestik, ia memprediksi sentimen pasar keuangan global terutama dari kebijakan Bank Sentral AS memperkuat nilai tukar rupiah. Dengan demikian, suku bunga BI masih tetap kompetitif meskipun dikerek turun.

"Kemudian ada potensi kalau stimulus dari Bank sentral AS kemudian dialirkan oleh investor yang mulai pasang posisi risk on, memang bisa membuat rupiah berada di jalur fundamentalnya. Itu yang menjadi alasan tim kami," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER