Harga Batu Bara Acuan Anjlok ke US$52,16 pada Juli 2020

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2020 17:55 WIB
In this Oct. 23, 2019, photo, a laborer keeps watch as coal is unloaded from a truck in the village of Rajapur in Jharia, a remote corner of eastern Jharkhand state, India. The fires started in coal pits in eastern India in 1916. More than a century later, they are still spewing flames and clouds of poisonous fumes into the air, forcing residents to brave sizzling temperatures, deadly sinkholes and toxic gases. (AP Photo/Aijaz Rahi)
Harga batu bara acuan (HBA) merosot ke US$52,16 per ton pada Juli 2020, terendah sejak Februari 2016. Ilustrasi. (AP Photo/Aijaz Rahi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) sebesar US$52,16 per ton pada Juli 2020. Harga tersebut merupakan yang terendah sejak Februari 2016 sebesar US$50,92 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan HBA bulan ini turun US$0,82 per ton atau 1,54 persen dari US$52,98 per ton pada Juni 2020. Penurunan terjadi karena minimnya permintaan ekspor batu bara di tingkat global, khususnya dari China dan India.

"Dua negara tadi sedang mengutamakan terlebih dahulu pasokan (batu bara) dalam negeri," kata Agung dalam keterangan resmi, Jumat (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung mengatakan kedua negara lebih banyak mengandalkan pasokan batu bara dari dalam negeri mereka. Kebetulan, stoknya pun cukup berlimpah, sehingga kedua negara mitra dagang Indonesia itu mengurangi permintaan batu bara dari Tanah Air.

Selain itu, situasi pandemi virus corona atau covid-19 membuat mobilitas perdagangan masih cukup tersendat. Masing-masing negara pun masih menerapkan kebijakan pembatasan akses.

Di sisi lain, Agung melihat ada pergeseran sumber energi saat ini, di mana lebih cenderung ke alternatif ketimbang fosil. "Tak bisa dipungkiri lagi sejak adanya pandemi menggeser pola konsumsi energi ke sumber alternatif lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Kementerian ESDM melihat tren HBA terus menurun dari waktu ke waktu sejak corona mewabah di berbagai belahan dunia. Posisi HBA yang berada di kisaran US$65,93 per ton pada Januari 2020 sejatinya sempat naik ke US$66,89 per ton pada Februari 2020.

Begitu pula pada Maret 2020 di kisaran US$67,08 per ton. Namun, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan virus corona di level pandemi pada Maret 2020, harga berangsur-angsur turun.

HBA turun ke kisaran US$65,77 per ton pada April 2020. Lalu turun lagi ke US$61,11 per ton pada Mei 2020. Kemudian, jebol ke US$52,98 per ton pada Juni dan US$52,16 per ton pada bulan ini.

Sebagai informasi, HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER