Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam memiliki utang seperti halnya Indonesia. Utang tersebut dihimpun untuk menjaga stabilitas perekonomian
Bendahara negara menyebut contoh negara Islam yang berutang dari Arab Saudi hingga Afghanistan.
"Kalau teman-teman yang suka pakai (contoh) negara Islam. Semua negara Islam di dunia, semua berutang. Mau (Arab) Saudi, UAE, Qatar, Maroko, Pakistan, Afghanistan, Kazakhstan, you name it," ujar Ani, sapaan akrabnya pada Minggu (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya berutang, ia mengatakan sejumlah negara Islam yang kerap mendapatkan hibah sebagai sumber penerimaan negara. Salah satunya, negara Islam yang ada di kawasan Afrika dan tergolong negara miskin.
"Bahkan saya tahu waktu di Bank Dunia, negara Islam terutama yang di Afrika mayoritas miskin banget dan mereka dapat utang, bahkan diberikan hibah," katanya.
Oleh sebab itu, ia meminta publik agar tidak anti utang lantas memandang utang sebagai hal yang mengkhawatirkan. Sebab, utang dibutuhkan sebagai salah satu sumber penerimaan negara untuk mencukupi kebutuhan belanja dan menggerakkan perekonomian.
Mengutip laman resmi Bank Dunia dan The Economist, berikut besaran utang negara-negara Islam yang disebutkan Sri Mulyani:
1. Arab Saudi
The Economist mencatat utang Arab Saudi mencapai US$118,37 miliar di 2020. Jumlah tersebut setara 14,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu.
2. Uni Emirat Arab (UAE)
The Economist mencatat utang Uni Emirat Arab mencapai US$174,46 miliar di 2020. Jumlah tersebut setara 14,8 persen dari PDB negara produsen minyak itu.
3. Qatar
The Economist mencatat utang Qatar mencapai US$63,03 miliar di 2020. Jumlah tersebut setara 16 persen dari PDB negara tersebut.
4. Maroko
Bank Dunia mencatat utang Maroko mencapai US$49,04 miliar pada 2018. Jumlah tersebut turun dari utang Maroko tahun sebelumnya yakni US$49,79 miliar. Namun, dalam 15 tahun terakhir tren utang negara di Timur Tengah itu terus menanjak.
5. Pakistan
Bank Dunia mencatat utang Pakistan mencapai US$90,95 miliar di 2018. Jumlah tersebut naik dari sebelumnya yakni US$86,07 miliar. Tren penambahan utang Pakistan cenderung naik sejak 2005 lalu.
6. Afghanistan
Bank Dunia mencatat utang Afghanistan mencapai US$2,6 miliar di 2018. Jumlah tersebut turun dari utang Afghanistan tahun sebelumnya yakni US$2,71 miliar. Tren penambahan utang Afghanistan cenderung landai sejak 2009 lalu.
7. Kazakhstan
Bank Dunia mencatat utang Kazakhstan mencapai US$156,92 miliar di 2018. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yakni US$158,91 miliar. Kazakhstan terus menarik utang sejak 1999 lalu.
Selain itu, negara Islam lainnya yang tercatat memiliki utang versi data Bank Dunia antara lain, Mesir sebesar US$98,70 miliar di 2018, Iran sebesar US$6,32 miliar, Libanon US$79,34 miliar, Turki US$445,13 miliar, Tunisia US$34,66 miliar, dan Turkmenistan US$907,33 juta.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) sebelumnya mencatat utang luar negeri Indonesia pada akhir Mei 2020 sebesar US$404,7 miliar. Nilai itu setara Rp5.922 triliun (kurs Rp14.633 per dolar AS).
Nilai utang itu meningkat dibandingkan posisi April 2020 lalu yang sebesar US$400,2 miliar. Utang tersebut terdiri dari sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$194,9 miliar dan sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$209,9 miliar.