Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan membuka kembali sektor pariwisata untuk wisatawan domestik pada akhir Juli mendatang. Upaya ini dilakukan untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) secara perlahan usai terpuruk akibat pandemi covid-19.
"Pada 31 Juli yang akan datang, dimulai dengan pembukaan sektor pariwisata khusus wisatawan nusantara," kata Gubernur Bali Wayan Koster dalam diskusi virtual, Rabu (2/7).
Ia mengatakan pihaknya mempersiapkan tiga tahapan pembukaan sektor parekraf. Pertama, pembukaan aktivitas parekraf lokal pada 9 Juli lalu, serta masih berjalan hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, pembukaan sektor pariwisata khusus wisatawan domestik pada 31 Juli nanti. Ketiga, pembukaan sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada 11 September mendatang.
"Untuk memulai aktivitas ini kami sudah mengeluarkan surat edaran gubernur tentang adaptasi kebiasaan baru berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas ini supaya sehat, aman, dan nyaman bagi masyarakat lokal dan internasional yang akan berkunjung ke Bali," jelasnya.
Ia mengatakan pembukaan kembali sektor pariwisata tetap akan dibarengi dengan implementasi protokol kesehatan pandemi covid-19 dengan ketat.
Oleh karena itu, setiap pengelola sektor pariwisata baik lokasi wisata, hotel, hingga restoran harus mengantongi sertifikat yang menyatakan mereka sanggup menjalankan protokol kesehatan.
"Sektor pariwisata adalah bisnis kepercayaan, kalau terjadi sesuatu yang tidak aman dan nyaman itu akan merontokkan citra wisata itu sendiri, oleh karena itu kami persiapkan betul-betul," ucapnya.
Menanggapi rencana pembukaan kembali wisata Bali tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengaku akan hadir langsung pada pembukaan tersebut.
"Tadi Pak Gubernur Koster mengingatkan saya mereka akan mulai buka Nusa Dua dan Bali untuk turis domestik. Saya upaya untuk hadir pada kesempatan itu," ucapnya.
Dorong Wisatawan Domestik
Dalam kesempatan itu, Luhut mengatakan pemerintah akan mendorong wisatawan domestik untuk membangkit sektor pariwisata yang terdampak pandemi covid-19.
Menurutnya, wisatawan domestik memiliki peluang besar untuk dikembangkan lantaran mencapai 300 juta perjalanan tiap tahunnya. Selain itu, ia menuturkan wisatawan domestik menyumbang sekitar 55 persen PDB sektor pariwisata.
"Kami sama-sama mulai di kuartal III ini mencoba melakukan (dorongan) turis domestik. Kami coba naikkan secara bertahap angka itu sampai 70 persen," ucapnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menambahkan pemerintah akan menyasar orang Indonesia yang biasanya berlibur ke luar negeri untuk mengunjungi lokasi wisata dalam negeri.
Sebab, setiap tahunnya sebanyak 8 juta orang Indonesia berpelesir ke luar negeri. Mereka tercatat membelanjakan uang (spend) hingga US$9 miliar ketika berwisata ke luar negeri
"Bagaimana kami upayakan agar potensi ini, agar berwisata di Indonesia. Bayangkan US$9 miliar mereka spend di luar negeri segitu banyak. Artinya, ini ada potensi untuk spend di Indonesia," ucapnya.
Ia meyakini jika potensi tersebut bisa dibawa ke pariwisata domestik, maka sektor ini akan kembali pulih usai dihantam Covid-19. Sebelumnya, ia sempat memprediksi penerimaan devisa dari sektor pariwisata tahun ini anjlok 50 persen dari US$20 miliar di 2019 menjadi hanya US$10 miliar.