Saham BPD Meroket Usai Dapat Dana dari Pemerintah

CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2020 13:58 WIB
Saham dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) tercatat di BEI terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama usai mendapatkan dana dari pemerintah.
Saham dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) tercatat di BEI terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama usai mendapatkan dana dari pemerintah.(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Saham dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama. Keduanya yaitu saham PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).

Saham BPD Jabar dibuka menguat ke posisi Rp915 per saham, dari penutupan kemarin Rp900 per saham. Sejak pembukaan saham BPD Jabar terpantau terus menguat hingga 6,11 persen atau 55 poin menjadi Rp955 pada jeda perdagangan. Sementara itu, posisi tertinggi saham BPD Jabar yakni Rp970 perdagangan sesi I.

Sahamnya sudah ditransaksikan sebesar Rp53,53 miliar, dengan 56,15 juta saham diperdagangkan hingga pukul 12.00 JATS. Secara historis, saham BPD Jabar mulai mengalami peningkatan sejak 3 bulan terakhir yakni 2,69 persen. Sementara itu, sepekan lalu, sahamnya berhasil menanjak 9,14 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serupa, saham BPD Jatim dibuka menguat ke posisi Rp545 per saham, dari penutupan kemarin Rp530 per saham. Sejak pembukaan saham BPD Jabar terpantau terus menguat hingga 3,77 persen atau 20 poin menjadi Rp550 pada jeda perdagangan. Sementara itu, posisi tertinggi saham BPD Jabar yakni Rp565 perdagangan sesi I.

Sahamnya sudah ditransaksikan sebesar Rp30,16 miliar, dengan 54,31 juta saham diperdagangkan hingga pukul 12.00 JATS. Secara historis, saham BPD Jabar mulai mengalami peningkatan sejak 3 bulan terakhir yakni 0,92 persen. Sementara itu, sepekan lalu, saham berhasil menanjak 5,77 persen.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan dua saham pemerintah daerah itu mendapatkan sentimen positif dari penempatan dana pemerintah kepada BDP.

"Itu sentimen yang menaikkan harga hari ini untuk BPD. Karena penempatan dana menambah likuiditas dan berpotensi mengurangi risiko bank," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/7).

Secara total, pemerintah menempatkan dana di BPD sebesar Rp11,5 triliun. BPD Jabar mendapatkan alokasi paling besar yakni Rp2,5 triliun, sedangkan BPD Jatim sebesar Rp2 triliun.

Hendriko menilai kondisi likuiditas di pasar memang tengah seret. Jadi, pemberian dana kepada BPD ini bisa memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menggenjot kinerja. Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan dan perusahaan pembiayaan (multifinance) untuk memberikan restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak pandemi Covid-19.

"Dengan ditaruhnya dana jumbo di bank ini BPD mempunyai likuiditas lagi dan mulai menyalurkan kredit lagi," imbuhnya.

Secara teknikal, ia memprediksi saham BPD Jabar bergerak datar (sideways) tapi memiliki kecenderungan menguat. Ia meramal saham BPD Jabar melaju di level support Rp880-Rp900 dan resisten di Rp990-Rp1.000 dalam jangka pendek.

Di sisi lain, saham BPD Jatim diprediksi stagnan, di kisaran resisten Rp565 dan support Rp530-Rp535.

Selain keduanya, pemerintah juga menempatkan dana pada BPD lainnya, yakni BPD Jawa Tengah Rp2 triliun, BPD Sulawesi Utara Gorontalo atau Bank SulutGo Rp1 triliun, BPD DKI Jakarta atau Bank DKI Rp2 triliun

Lalu, pemerintah juga tengah mengkaji dan mengevaluasi dua BPD lainnya, yakni BPD Bali dan BPD Yogyakarta dengan alokasi dana masing-masing Rp1 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penempatan dana tersebut digunakan untuk menyalurkan kredit kepada sektor produktif. Ia berharap penyaluran kredit dapat ditingkatkan (leverage) hingga dua kali lipat dari dana yang diberikan pemerintah.

"Yang tidak boleh hanya dua, tidak boleh beli SBN dan beli valuta asing, jadi uang itu harus kerja untuk dorong ekonomi kita," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER