PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2020 dengan nilai emisi sebesar Rp500 miliar.
Penerbitan Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV dengan total target penghimpunan dana sebesar Rp8 triliun yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance Sudjono mengatakan penerbitan obligasi dilakukan untuk mendukung penyaluran pembiayaan ke masyarakat pada semester II 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami optimis penerbitan obligasi ini kembali akan mendapat sambutan positif dari pasar, mengingat rekam jejak BFI Finance selama ini yang telah dikenal baik oleh investor dan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan PUB," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com Senin (3/8).
Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III 2020 akan ditawarkan dalam dua seri dengan nilai total sebesar Rp500 miliar.
Sudjono menuturkan Obligasi Seri A berjangka waktu 370 hari kalender terhitung sejak tanggal emisi, sementara Obligasi Seri B berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi.
BFI Finance sendiri telah melakukan penerbitan Obligasi sejak tahun 2007 dengan total nilai emisi lebih dari Rp11 triliun per 30 Juni 2020. "Dari jumlah emisi tersebut telah dilunasi lebih dari Rp8,5 triliun sesuai dengan tanggal jatuh tempo masing-masing obligasi," imbuhnya.
Masa Penawaran Awal Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance tahap III telah dimulai sejak 28 Juli 2020 hingga 12 Agustus 2020. Pembayaran dari investor dijadwalkan pada 7 September 2020 dan Perseroan akan menerima dana hasil emisi Obligasi ini pada tanggal 8 September 2020.
Selanjutnya, obligasi akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 September 2020.
Sejauh ini, perseroan telah menunjuk lima Penjamin Pelaksana Emisi yang telah dikenal baik untuk penerbitan Obligasi ini, yaitu PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas. Sedangkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ditunjuk sebagai Wali Amanat.
Untuk emisi obligasi ini, BFI Finance memperoleh hasil pemeringkatan efek jangka panjang dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) dengan peringkat 'A+(idn)'.
Peringkat nasional di kategori 'A' menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
Lebih lanjut Sudjono menuturkan pihaknya telah melakukan manajemen keuangan dan manajemen risiko yang berhati-hati, dimana pencadangan kerugian piutang telah ditingkatkan dari 2,0 persen di akhir 2019 menjadi 6,0 persen di akhir semester I tahun 2020.
Langkah ini untuk mengantisipasi potensi kerugian piutang yang akan timbul pada semester II.
"BFI Finance juga memiliki rasio utang (gearing ratio) yang sangat rendah di level 1,7x dibandingkan rata-rata industri, di samping total ekuitas yang sangat besar sebesar Rp6,1 triliun atau setara dengan minimal permodalan bank buku III," pungkasnya.