Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meletakkan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Klungkung, Bali pada hari ini, Senin (3/5). Targetnya, kedua pelabuhan penyebrangan itu selesai pada pertengahan 2021.
"Insya Allah kedua pelabuhan ini bisa selesai dalam waktu sembilan bulan atau pertengahan tahun 2021," ucap Budi Karya saat peresmian.
Budi Karya mengatakan kedua pelabuhan masuk dalam rangkaian Pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan kawasan Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan atau Lembongan. Kedua pelabuhan itu, sambungnya, akan mendukung pariwisata Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khususnya usai tertekan oleh pandemi virus corona atau covid-19. Namun, pengembangan pariwisata akan tetao difokuskan dengan protokol kesehatan nasional untuk mencegah penyebaran virus.
"Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Bali akan menjadi super hub tourism tidak hanya di Indonesia tetapi sampai Asia Tenggara bahkan Australia," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pariwisata Bali juga akan dikembangkan dari sisi maritim dan penelitian rencana akses darat menuju Bali Utara. Hal ini agar terjadi konektivitas yang menyeluruh di satu Pulau Dewata.
Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster berharap pembangunan kedua pelabuhan tidak hanya meningkatkan akses bagi wisatawan lokal dan mancanegara, namun juga bagi masyarakat lokal. Khususnya untuk aktivitas keagamaan.
"Ketika akan ada upacara agama rutin dimana masyarakat se-Bali itu melakukan sembahyang, yang datang dari berbagai kabupaten di Bali. Karena tidak ada pelabuhan, mereka kesusahan untuk naik ke kapal karena harus angkat-angkat kainnya sambil mengusung sesajennya dari berbagai wilayah," ungkap Koster.
Rencananya, Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 meter persegi dan kapasitas sandar 10 speedboat. Estimasinya, pembangunan pelabuhan ini membutuhkan biaya Rp86,7 milyar. Saat ini, Pelabuhan Sampalan dapat menampung kapasitas satu juta penumpang per tahun.
Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun menjadi dermaga bagi speed boat dan dan kapal Roro. Estimasi kebutuhan biaya untuk pelabuhan ini mencapai Rp109,6 milyar.