Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat nilai ekspor timah dan nontimah pada Juni 2020 mencapai US$99,6 juta dolar. Nilai ini naik 36,11 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya US$73,2 juta.
"Ekspor Juni tahun ini naik karena naiknya ekspor timah 51,96 persen, sebaliknya nontimah turun 21,02 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami dikutip dari Antara, Selasa (4/8).
Namun, jika dibandingkan periode Januari-Juni 2019, ekspor timah ke Singapura turun 71,01 persen. Dia mengatakan Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 19,87 persen ekspor timah pada Januari-Juni 2020 dikirim ke Negeri Singa Putih itu.
Selanjutnya, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan India, berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Juni 2020. Peran keempat negara berkisar antara 11,95 persen hingga 15,87 persen.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 74,66 persen," kata Dwi.
Menurut dia, ekspor nontimah didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati. Nilai ekspor lemak, minyak hewan/nabati akumulasi hingga Juni 2020 menjadi US$80,3 juta atau 76,92 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Nilai ini naik 30,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu nilai ikan dan udang juga naik 114,03 persen. Sebaliknya ekspor karet dan barang dari karet, produk kimia, dan ekspor kopi, teh, rempah-rempah turun masing-masing 36,60 persen, 19,46 persen, dan 11,82 persen," pungkasnya.