Saham anak usaha PT Bio Farma (Persero) meroket 133 persen sejak 21 Juli lalu. Saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau KAEF mendarat ke posisi 3.180 pada perdagangan, Kamis (6/8).
Pendiri Ellen May Institute sekaligus Analis Ellen May mengatakan kenaikan harga tersebut dikarenakan uji coba vaksin covid-19 dari Sinovac, China oleh induk perusahaan, Bio Farma.
Pasalnya, jika uji coba sukses dan vaksin berhasil diproduksi, Kimia Farma akan kebagian mendistribusikan dan memasarkan vaksin virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bio Farma yang memastikan dapat memproduksi 100 juta hingga 250 juta dosis vaksin setahun, mendelegasikan tugas kepada kedua anak usahanya yaitu KAEF dan PT Indofarma (Persero) Tbk atau INAF. Otomatis, optimisme tumbuh akibat potensi pertumbuhan pendapatan dari vaksin.
"Bio Farma sebagai induk dari KAEF dan INAF mendelegasikan pendistribusian vaksin covid-19 kepada kedua anaknya tersebut dengan pembagian jatah 50 persen. Dengan hal tersebut, optimisme muncul KAEF akan mendapatkan pendapatan dari pendistribusian vaksin," jelas Ellen seperti dikutip dari risetnya.
Meski ditopang katalis positif, namun Ellen memperingatkan investor yang ingin mengakumulasi beli. Pasalnya, harga sudah sangat tinggi. Menelaah fundamental perusahaan, KAEF dinilai cocok untuk trading jangka pendek karena volatilitasnya yang tinggi.
Dari laporan keuangan, KAEF mampu menghasilkan pertumbuhan pendapatan sebesar 18 persen setiap tahunnya. Marjin laba bersih emiten pada semester I 2020 sebesar 1,09 persen atau lebih rendah dibanding marjin semester I tahun lalu yaitu 1,3 persen.
Sementara, untuk pengembalian laba berdasarkan modal (return on equity/ROE) KAEF terhitung sebesar 0,74 persen atau lebih rendah dari ROE tahun sebelumnya di 0,76 persen.
Dari sisi utang, total utang dapat dihitung dengan membandingkan rasio hutang dibanding modal (DER) dan rasio utang dibandingkan aset (DAR). Jika DER dan DAR berada di angka 1, artinya utang dan modal seimbang. Sehingga, DER dan DAR harus sekecil mungkin dan di bawah angka 1.
"Saat ini KAEF memiliki DAR 0,6 kali dan DER 1,53 kali," kata Ellen.
Oleh sebab itu, Ellen merekomendasikan investor untuk membeli KAEF untuk trading jangka pendek dengan memperhatikan volatilitas perusahaan.
Harga saham Kimia Farma telah meroket 154 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD). Sementara, Indofarma meroket hingga 266,67 persen sepanjang tahun berjalan.