Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.655 per Dolar AS

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 09:19 WIB
Rupiah menguat 0,03 persen ke level Rp14.655 per dolar AS pada Jumat (28/8) pagi setelah The Fed umumkan kebijakan mereka dalam menjaga ekonomi AS.
Rupiah menguat tipis 0,03 persen ke level Rp14.655 per dolar AS pada Jumat (28/8) pagi. Ilustrasi. (ANTARA/RENO ESNIR).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.655 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (28/8) pagi. Posisi ini menguat 5 poin atau 0,03 persen dari Rp14.660 pada Kamis (27/8).

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama peso Filipina 0,24 persen, yuan China 0,18 persen, baht Thailand 0,08 persen, dolar Singapura 0,05 persen, dan won Korea Selatan 0,01 persen.

Sedangkan mata uang lain melemah dari dolar AS, seperti yen Jepang melemah 0,21 persen dan ringgit Malaysia minus 0,12 persen. Hanya dolar Hong Kong yang stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mata uang utama negara maju juga kompak menguat dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,2 persen dari dolar AS.

Sementara dolar Australia menguat 0,18 persen, poundsterling Inggris 0,12 persen, dolar Kanada 0,11 persen, euro Eropa 0,07 persen, dan franc Swiss 0,02 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan fluktuatif di kisaran Rp14.550 sampai Rp14.750 per dolar AS pada hari ini akibat sentimen dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.

Ariston menjelaskan rupiah kemungkinan melemah di awal perdagangan, namun bisa berbalik menguat di akhir. Hal ini terjadi karena The Fed memberi sinyal pesimis (dovish) terhadap pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam dalam waktu dekat di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

[Gambas:Video CNN]

Hal ini memberi indikasi The Fed bakal mengeluarkan pelonggaran kebijakan moneter baru untuk mendorong peningkatan inflasi. Bahkan, The Fed ingin mendorong inflasi melebihi target 2 persen.

"Sikap ini mendukung pelemahan nilai tukar dolar AS. Namun pernyataannya yang ditangkap pelaku pasar bahwa inflasi AS ke depan akan lebih tinggi dari saat ini, inflasi yang naik mendorong penguatan nilai tukar, sehingga dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Untuk itu, menurutnya, beberapa nilai tukar mata uang Asia mungkin akan melemah dari dolar AS pada pagi ini. Namun, punya kesempatan menguat di akhir perdagangan, termasuk rupiah.



(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER